-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
KPK Menunggu Pimpinan Bernyali Berantas Korupsi
KPK Menunggu Pimpinan Bernyali Berantas Korupsi

KPK Menunggu Pimpinan Bernyali Berantas Korupsi


Spirit News.Com.- Memilih manusia setengah dewa. Demikian tugas berat yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pemimpin (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kali ini, terhadap mereka yang dinilai layak memimpin tombak pemberantasan korupsi di negeri ini. Tenggat telah ditetapkan. Sedianya hari ini (Rabu, 24/6), panitia beranggotakan sembilan perempuan ini menutup pendaftaran bagi yang berminat mengadu nasib, memimpin komisi paling disegani di seantero negeri ini.

Namun, ternyata agenda berubah. Ketua Destry Damayanti dan juru bicara panitia, kemarin (Selasa, 23/4) mengumumkan masa pendaftaran diperpanjang; yang ditetapkan ditutup hari ini, diundurkan hingga 3 Juli. Jadwal pengumuman nama para calon, yang semula akan dilakukan 27 Juli, juga diundur. Panitia akan mengumumkan nama-nama yang ikut seleksi pada 4 Juli.

Panitia ini juga kembali menegaskan mereka tak bisa diintervensi. Kesembilan perempuan hebat ini; Destri Damayanti, Enny Nurbaningsih, Harkristuti Harkrisowo, Betty S Alisjahbana, Yenti Garnasih, Supra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Sadiawati dan Meuthia Ganie-Rochman, meminta publik bersabar.

Harus diakui, mereka banyak bertemu banyak pihak. Namun, ini bukan berarti ada celah bagi pihak-pihak yang ditemui untuk mengintervensi.

Penegasan ini juga dialamatkan bagi mereka yang sejak semula berpandangan, tempat mereka bekerja, di Sekretariat Negara, menjadi hal yang dipertanyakan. Apa yang dikemukakan soal ini pastinya adalah suatu afirmasi, sekaligus janji yang publik ingin pastikan. 

Sejak semula nama-nama “Srikandi” ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Mei, harapan membuncah. Berbagai titipan pesan pastinya juga ditujukan rakyat; agar mereka memilih orang yang tepat.

Kali ini, panitia seleksi memang sangat seksi. Namun, bukan karena mereka perempuan. Ini terkait banyaknya pro-kontra, dukungan, dan kesangsian yang diterpakan kepada mereka. Tak biasanya profil keseluruhan pansel menjadi hal yang menarik perhatian publik. 

Jika pada dua pansel sebelumnya didominasi tokoh pria dan semuanya berasal dari dunia hukum, baik praktisi maupun akademikus, kali ini hanya beberapa yang berasal dari ranah sama. Kehadiran berbagai latar belakang keahlian itu, menurut Presiden Joko Widodo, diperlukan untuk melihat berbagai sisi calon dan tantangannya di KPK.

Bisa dipahami, jika kehadiran sosok-sosok berlatar belakang nonhukum adalah manifestasi komprehensifnya hal yang harus dilihat dari calon, serta proyeksi mereka terhadap pekerjaannya kelak. Bagi yang agak pesimistis, bisa juga diartikan begitu dalamnya jerat korupsi di Tanah Air, sehingga diperlukan penyeleksi dari banyak keahlian untuk memilih mereka yang diharap bisa memberantasnya.

Di sisi lain, ada banyak hal lain yang juga menarik dilihat dari pansel dan hasil kerjanya. Semula, banyak berprediksi—bahkan pansel juga beberapa kali mengemukakan hal serupa—akan sedikit yang mendaftar. 

Pada pekan awal kerja pansel, diberitakan hanya beberapa orang berani mengajukan diri mengikuti tes menjadi pemimpin KPK. Kasus hukum yang dialami Abraham Samad, Bambang Widjojanto, serta Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja, empat pemimpin KPK, disinyalir jadi penggentar untuk mendaftar. ICW dan penggiat antikorupsi mengatakan sejak awal, pendaftar takut dikriminalisasi.

Uniknya, Betty Alisjahbana, Juru Bicara Pansel, mengatakan hingga semalam, sudah ada 234 pendaftar. Advokat mendominasi jumlah itu, lainnya adalah pegawai negeri sipil dan dosen perguruan tinggi.

Dari penegak hukum ada enam unsur Polri, dan lima unsur kejaksaan, serta satu orang dari TNI. Jika kini masa pendaftaran diperpanjang, pastinya jumlah bertambah.

Dibandingan seleksi pimpinan KPK periode 2011-2015, jumlah ini lebih besar, dari 215 pendaftar. Setahun sebelumnya, ada 285 pendaftar untuk mengikuti seleksi sebagai calon pengganti Ketua KPK, Antasari Azhar yang dinonaktifkan. Jumlah terbesar memang pada periode 2007-2011, mencapai 642 orang.

Premis bahwa merosotnya jumlah pendaftar memang terbuyarkan. Bisa jadi, pola jemput bola yang dilakukan pansel hingga ke daerah berhasil memupuskan ketakutan mereka yang niat mendaftar. 

kali ini memang lebih aktif. Mereka beranjangsana ke banyak daerah. Pada saat sama, mereka mengaku sudah mengantongi nama-nama incaran, yang dinilai berintegritas dan bernyali memimpin upaya pemberantasan korupsi itu.

Di sisi lain, tak diumumkannya nama-nama calon memang membuat penasaran banyak pihak. Bukan cuma DPR yang ingin pansel terbuka, LSM dan media juga ingin memelototi nama-nama itu. Namun, pansel membantah bersikap tertutup. Setelah nama para calon diumumkan, pansel akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menanggapi selama sebulan.

Nah, kini memang kita harus bersabar sepekan lagi. Keingintahuan itu harus disimpan. Bagi publik yang ingin negeri ini punya pemimpin KPK yang mumpuni dalam nyali dan skill, harus mencermati proses berikutnya. 
Akan ada tahapan ketika wakil rakyat tercinta, DPR, memilih mereka lewat fit and proper test. Tahapan ini lebih krusial. Bukan mustahil sosok-sosok bersih harus berkompromi untuk mendapatkan dukungan politik.  

Tahapan berikutnya tak kalah menentukan. Tunggakan kasus-kasus yang disebut Plt Ketua KPK, yang kini ada sekitar 36, bukan mustahil beralih ke pemimpin baru jika tak terselesaikan. Langkah pemimpin baru juga akan menunjukkan seperti apa mereka.

Terlalu dini juga untuk curiga, atau berprasangka. Namun, besarnya jumlah pendaftar bukan berarti kita bisa berkesimpulan ada banyak warga yang bernyali dan mau memberantas korupsi dengan taruhan mati. Bisa juga terselip di antara mereka adalah orang yang murni mencari kerja.


Bahkan, bukan tak mungkin juga berniat berbeda, untuk melemahkan KPK.Lagi-lagi janganlah kita berprediksi. Sepekan lagi, kita bisa melihat nama-nama yang masih akan diuji serangkaian tes dan sorotan publik. (*).Sumber Berita Sinar Harapan.com.

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.