JAKARTA SPIRIT INDONESIA.-Kementan Republik Indonesia Amran menyebut kolaborasi antar Kementerian/Lembaga menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan di sektor pangan. Katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini kita dengan fokus utama Kementan saat ini adalah meningkatkan produksi. tuturnya.
Selain itu dia juga mengungkapkan bahwa Bulog bertugas sebagai offtaker atau penyerap utama hasil pertanian, dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bertanggung jawab pada infrastruktur irigasi untuk mendukung pangan, ungkapnya.
"Kementan fokus pada produksi, Bulog fokus offtaker, PU fokus irigasi untuk pangan. Kemudian kami fokus organize seluruh lembaga terkait, kita gandengan tangan. Walaupun di bawah presiden, tugas Bulog tetap sebagai offtaker, karena itu memang tugasnya," jelasnya.
Ketika ditanya apakah Kementan akan kembali mengusulkan agar Bulog berada di bawah kementeriannya, Amran menegaskan hal itu bukan menjadi prioritas.
Fokus utama Kementan saat ini, katanya, memastikan sinergi antar-lembaga yang berkaitan dengan pangan tetap berjalan, demi mendukung peningkatan produksi dan stabilisasi pangan nasional.
"Kita sinergi kolaborasi. Kita semaunya di bawah Presiden, menteri di bawah (presiden), Bulog di bawah presiden. Seluruhnya (di bawah Presiden). Panglima tertinggi tetap Presiden," pungkasnya.
Dengan pendekatan ini, Amran berharap sektor pertanian dan pangan nasional semakin kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim dan fluktuasi pasar pangan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengusulkan Pupuk Indonesia dan Perum Bulog berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan) katanya.
Dengan begitu, kata dia, koordinasi yang menyangkut kedua BUMN itu dapat dilakukan dengan mudah, demi percepatan pembangunan pertanian nasional.
Meski di bawah Kementan, Sudaryono mengatakan, tidak akan mengubah organisasi perusahaan plat merah tersebut.
Kementan perlu menjadi leading sector pangan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Sebab, selama ini lembaga-lembaga di bidang pangan terkesan berjalan sendiri-sendiri," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (27/9/2024).
"Kita ingin bagaimana, ini kita tidak mengubah organisasi. Intinya organisasi tetap ada di situ semua tapi 'Ketua Kelasnya' adalah Menteri Pertanian.
Dia juga menuturkan bahwa selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan.
Diakhir keterangannya mengatakan bahwa si petani yang ngurus pertanian begitu panen Bulog punya BUMN lagi, kita tidak bisa perintah Bulog untuk menyerap hasil panen petani, kata Sudaryono.(*).