Photo,Peserta Orientasi sebanyak 40 Orang peserta yang terdiri atas Pengurus IPKB Sulsel,utusan penulis,wartawan, staf BKKBN Kabupaten/Kota, dan para wartawan media online di Kota Makassar.
Spiritcom.- Inilah Orientasi yang diikuti sebanyak 40 Orang peserta yang terdiri atas Pengurus IPKB Sulsel,utusan penulis,wartawan, staf BKKBN Kabupaten/Kota, dan para wartawan media online di Kota Makassar,yang diselenggarakan sejak Hari Senin Tanggal 14/8/2017 dan berakhir Pada Hari Rabu,Tanggal 16/8/2017.
Sementara persoalan menikah, tidak saja ditentukan oleh kesiapan calon pasangan pengantin, laki-laki atau perempuan, dari segi ekonomi. Namun yang lebih penting harus memenuhi tiga siap, yakni fisik, mental, dan psikologis.
Sehingga disampaikan bahwa ada tiga hal yang disampaikan secara khusus pada kegiatan Orientasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Sulsel.
“Untuk pasangan yang akan nikah. Tiga hal itu wajib dipenuhi. Siap, fisik, mental, dan psikologis. Dan ada tambahan, yang keempat jangan terlalu,” kata kata Ceke Karai SH MH Widyaswara BKKBN Sulsel di depan peserta di Kantor BKKBN Sulsel, Rabu (16/8/2017).
Keempat kenapa jangan jangan terlalu? Jelas Ceke, yakni, jangan terlalu dini atau muda saat menikah. Jangan terlalu rapat saat melahirkan. Jangan terlalu sering melahirkan dan jangan terlalu tua melahirkan yaitu 40 tahun ke atas.
Saatnya Genre
Dikutip dari rilis Humas IPKB Sulsel, menurut Ceke, aktivis mahasiswa perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1980-an itu, sekarang sudah ada namanya Genre atau generasi berencana.
Kelompok atau generasi yang menganut prinsip dengan pesan menunda usia kawin dengan: melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, dan mempraktikkan hidup sehat,” jelasnya.
Pengurus BKKBN Sulsel menggelar Rakerda di Makassar Golden Hotel (MGH), Jl Penghibur, Makassar, Kamis (30/4/2015). (tribun timur)
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Sulsel Drs H Muhammad Edy Muin MSi, saat menutup orientasi tiga hari itu memberi apresiasi kepada para peserta.
“Setelah kegiatan ini, BKKBN sudah menemukan kembali mitra kerjanya yang penting, yakni Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) yang selama bertahun-tahun kegiatannya vakum,” ujarnya.
“Masalah penduduk ini menyangkut banyak hal, sehingga menuntut perhatian dari berbagai pihak, termasuk IPKB,” kata Edy Muin pada akhir kegiatan. (*), Sumber berita Tribun Timur.
Sementara persoalan menikah, tidak saja ditentukan oleh kesiapan calon pasangan pengantin, laki-laki atau perempuan, dari segi ekonomi. Namun yang lebih penting harus memenuhi tiga siap, yakni fisik, mental, dan psikologis.
Sehingga disampaikan bahwa ada tiga hal yang disampaikan secara khusus pada kegiatan Orientasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Sulsel.
“Untuk pasangan yang akan nikah. Tiga hal itu wajib dipenuhi. Siap, fisik, mental, dan psikologis. Dan ada tambahan, yang keempat jangan terlalu,” kata kata Ceke Karai SH MH Widyaswara BKKBN Sulsel di depan peserta di Kantor BKKBN Sulsel, Rabu (16/8/2017).
Keempat kenapa jangan jangan terlalu? Jelas Ceke, yakni, jangan terlalu dini atau muda saat menikah. Jangan terlalu rapat saat melahirkan. Jangan terlalu sering melahirkan dan jangan terlalu tua melahirkan yaitu 40 tahun ke atas.
Saatnya Genre
Dikutip dari rilis Humas IPKB Sulsel, menurut Ceke, aktivis mahasiswa perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1980-an itu, sekarang sudah ada namanya Genre atau generasi berencana.
Kelompok atau generasi yang menganut prinsip dengan pesan menunda usia kawin dengan: melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, dan mempraktikkan hidup sehat,” jelasnya.
Pengurus BKKBN Sulsel menggelar Rakerda di Makassar Golden Hotel (MGH), Jl Penghibur, Makassar, Kamis (30/4/2015). (tribun timur)
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Sulsel Drs H Muhammad Edy Muin MSi, saat menutup orientasi tiga hari itu memberi apresiasi kepada para peserta.
“Setelah kegiatan ini, BKKBN sudah menemukan kembali mitra kerjanya yang penting, yakni Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) yang selama bertahun-tahun kegiatannya vakum,” ujarnya.
“Masalah penduduk ini menyangkut banyak hal, sehingga menuntut perhatian dari berbagai pihak, termasuk IPKB,” kata Edy Muin pada akhir kegiatan. (*), Sumber berita Tribun Timur.
