-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Kapolri : Minta Wartawan Yang di Intimidasi Silakan Melapor ke Propam
Kapolri : Minta Wartawan Yang di Intimidasi Silakan Melapor ke Propam

Kapolri : Minta Wartawan Yang di Intimidasi Silakan Melapor ke Propam





Foto,Kapolri Jenderal Badrodin Haiti,saat memberikan keterangan Pers

SpiritNews.com.- Jenderal Badrodin Haiti Kepala Kepolisian Republik Indonesia,mengaku belum mendapat informasi terkait dugaan adanya intimidasi dari oknum Brimob terhadap pewarta foto saat meliput kerusuhan di Lapas Kelas-II Banceuy, Bandung.

Sementara menurut Badrodin dengan menegaskan bahwa jika ada data dan bukti terkait peristiwa tersebut, ia mempersilahkan agar hal tersebut dilaporkan ke Propam.

Lanjutnya,meminta kalau ada datanya, silakan laporkan saja ke Propam,jangan cuma hanya isu,saya takutkan hanya isu saja,dan kalau memang ada datanya, silakan lapor ke Propam, tetapi jangan mengada-ada,terang Badrodin saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam,Pada Hari Senin,Tanggal 25/4/2016.

Sambung Badrodin menuturkan, Brimob memang memiliki kewajiban untuk melakukan pengamanan jika kerusuhan terjadi di sebuah lapas dan tidak memiliki kewenangan untuk melarang seorang wartawan dalam melakukan peliputan,ujarnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa apa urusannya Brimob menghapus itu,kan tidak ada kepentingannya juga,mereka hanya ditugaskan melakukan pengamanan kalau ada kerusuhan. Kan kita harus redakan,ungkap Badrodin.

Sementara menurut Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar,ditempat terpisah  meminta maaf atas kejadian terhadap salah satu pewarta foto yang meliput kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Banceuy, Bandung,bebernya.

Pada kesempatan tersebut,Kadiv Humas Mabes Polri,meminta maaf  atas peristiwa tersebut, semoga ke depan bisa saling menghormati tugas masing-masing," ujar Boy melalui pesan singkat, Senin (25/4/2016),lebih lanjut  Boy  mengatakan,sejak kerusuhan terjadi di lapas Pada Hari Sabtu (23/4/2016), penjagaan di lokasi memang diperketat.
Ia memperkirakan, mungkin ada alasan tertentu mengapa petugas di sana melarang awak media mengabadikan kondisi di dalam lapas yang sudah hancur serta banyak korban luka.

"Biasanya, pertimbangan keamanan di TKP. Ini perlu dipahami oleh masyarakat," kata Boy.

Sebelumnya, dalam surat yang beredar dari Aliansi Jurnalis Indonesia di Bandung disebutkan bahwa pewarta foto media online nasional mengalami intimidasi oleh petugas di Lapas Banceuy.

Dalam kondisi di bawah ancaman, ia dipaksa menghapus foto-foto hasil jepretannya. Fotografer bernama Ibenk itu masuk ke dalam lapas bersamaan dengan masuknya rombongan pengamanan dari kepolisian, termasuk Brimob.
Di lorong-lorong lapas, ia mengabadikan beberapa narapidana yang tergeletak dan mengalami luka.

Ketika Ibenk hendak keluar lapas, ada petugas yang berusaha merebut kamera dan memerintahkan agar dia ditahan. Foto-foto di kameranya pun dihapus oleh petugas. Sebelum keluar lapas, seorang anggota Brimob memotret kartu pers dan foto wajah Ibenk.(Kompas.com-SpiritNews).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.