Spirit News.Com.- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti ,mengatakan tak takut ada intervensi dari FBI,yang mendampingi Sri Mulyani sewaktu diperiksa sebagai saksi korupsi Kondensat.
Selain itu,Kapolri
juga enggan menanggapi kabar Sri Mulyani,bekas Menteri Keuangan yang
didampingi agen intelijen dari Amerika Serikat yaitu Federal Bureau of
Investigation (FBI),
Lanjut
Badrodin menganggap bahwa keberadaan FBI tidak berpengaruh pada kerja-kerja
penyidik Bareskrim,dalam melakukan pemeriksaan terhadap Sri Mulyani, " lalu
kenapa (dengan FBI), tidak ada urusan sama saya," kata Badrodin di Mabes
Polri,di Jakarta,Pada Hari Jumat,Tanggal 12/6/2015.
Kapolri (Badrodin)
menegaskan, keberadaan FBI yang mendampingi Sri Mulyani saat diperiksa penyidik
di kantor Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu tidak berpengaruh pada
proses penyidikan kasus,tegasnya.
Saat ini Sri Muliyani diperiksa sebagai
saksi kasus dugaan korupsi dalam penjualan kondensat yang melibatkan SKK Migas
dan PT Trans Pacific Petrochemical
Indotama (TPPI).
"Tidak ada (intervensi). Dia mau datang sama siapa
tidak masalah," katanya.
Diungkapkan bahwa saat itu diketahui bahwa ketika
penjualan kondensat diputuskan 2008 lalu, Sri menjabat sebagai Menteri
Keuangan.
Saat dalam pemeriksaan, penyidik menanyakan keputusan Sri
yang menyetujui penunjukan langsung TPPI sebagai pelaksana penjualan kondensat
bagian negara.
Sementara kasus ini bermula dari penunjukan langsung BP
Migas terhadap TPPI pada Oktober 2008 terkait penjualan kondensat untuk
2009-2010, sedangkan perjanjian kontrak kerja sama kedua lembaga tersebut
dilakukan pada Maret 2009.
Ditambahkan bahwa penunjukan langsung ini dinilai telah menyalahi
peraturan BP Migas Nomor KPTS-20/BP00000/2003-50 tentang Pedoman Tata Kerja
Penunjukan Penjual Minyak Mentah/Kondesat Bagian Negara dan Keputusan Kepala BP
Migas Nomor KPTS-24/BP00000/2003-S0 tentang Pembentukan Tim Penunjukan
Penjualan Minyak Mentah Bagian Negara.(*).Sumber
Berita Suara.Com.