Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan membidik wisatawan Malaysia dan Brunei Darussalam melalui pengembangan wisata budaya.
“Ada golongan orang kaya baru di Malaysia dan Brunei yang ingin mencari akar sejarahnya di Sulsel karena mereka percaya bahwa mereka adalah keturunan orang Bugis-Makassar yang merantau ke sana. Wisatawan ini yang kami sasar,” kata Kepala Disbudpar Sulsel Jufri Rachman di Makassar, Jumat 3/4/15
“Ada golongan orang kaya baru di Malaysia dan Brunei yang ingin mencari akar sejarahnya di Sulsel karena mereka percaya bahwa mereka adalah keturunan orang Bugis-Makassar yang merantau ke sana. Wisatawan ini yang kami sasar,” kata Kepala Disbudpar Sulsel Jufri Rachman di Makassar, Jumat 3/4/15
SPIRITNews.com.- Sepanjang 2014, kata dia, jumlah wisatawan asing di Sulsel mencapai 150 ribu wisman, dan 40 persen di antaranya adalah wisatawan dari kedua negara tetangga tersebut.
“Tahun ini, kami berharap jumlah wisman bisa mencapai 175 ribu orang, atau naik 25 ribu. Menurut kami ini adalah target yang realistis,” tambahnya.
Pengembangan wisata budaya di Sulsel, kata dia, sangat strategis karena wisata budaya adalah jenis wisata yang unik dan tidak dapat ditemui di wilayah lain.
“Ini keunggulan kita, karena tidak ada daerah lain yang bisa meniru wisata budaya,” ujarnya.
Wisatawan lain yang juga potensial, lanjutnya, adalah wisatawan dari Afrika Selatan (Afsel).
“Sulsel dan Afsel memiliki kedekatan sejarah melalui tokoh Syekh Yusuf. Banyak warga Afsel yang berziarah ke makam Syekh Yusuf di Sulsel,” katanya.
Karenanya, kebijakan bebas visa yang diberlakukan untuk Afsel menurut Jufri akan sangat menguntungkan bagi Sulsel.
“Dengan visa saja mereka tetap mau datang, apalagi dengan bebas visa, kami harap akan lebih banyak lagi wisatawan Afsel yang datang ke Sulsel,” katanya. Ant