Oleh : Esther Pasri Alimentary
Ada yang komplin tentang bagaimana Redaksi harus bisa
menggaji Wartawan-Wartawatinya.
Namun ada juga Wartawan yang menyampaikan, bahwa
apabila wartawan digaji Redaksi, maka wartawan tersebut kehilangan jati
dirinya, karena harus tunduk kepada redaksi,"yang artinya berita yang
didapatkan dengan susah payah, yang harus diberitakan, bisa-bisa tidak dimuat
oleh bagian Redaksi dan sebagainya.
Kalau demikian bagaimana Rakyat bisa bersatu, bila
Para wartawan / Insan Pers Indonesia belum bisa bersatu ???.
Maka dari itu, sampaikanlah yang sebenaranya dan
seharusnya, wahai saudara semua Insan Pers Indonesia, demi menjadi jati diri
sebagai Pers yang merupakan Perwujudan kedaulatan rakyat dan mendorong
supremasi hukum demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia @Pancasila.
Semua Warga Negara Indonesia
bisa menjadi Insan Pers: Jurnalis, Wartawan, Pewarta, Pemberita,
Penulis.penyebarluasan kebenaran dan bukan kebohongan maupun pencitraan.
Bukankah Setetes Tinta Yang
menorehkan kalimat kesaksian kebenaran mampu mengguncangkan dunia?
Namun apakah Pers Indoensia
sadar, bahwa Pers itu Perwujudan suara Rakyat dan bukan Pejabat???
Pers merupakan Penyambung
lidah Rakyat dan bukan keinginan pejabat!!!
Pers merupakan Perwujudan
kedaulatan Rakyat dan bukan alat pemerintahan yang ingin terus berkuasa dalam
kelalimannya!!!
Karena Rakyat Butuh Pers
Indonesia berintegritas dan sadar akan jati dirinya!!!
Rakyat tidak butuh pejabat
penegak hukum, lembaga bantuan hukum, maupun advokat, karena selama ini mereka
terbukti tidak menghargai kebenaran.
Bila ada advokat disini yang
mengatakan punya dedikasi terhadap kebenaran, mengapa berbagai Barang Bukti
hasil proses perkara di negara Indonesia ini dibiarkan dimusnahkan?
Dan juga mengapa Barang bukti
alat music DRUM yang saya saksikan disini, tidak didorong untuk segera
ditindaklanjuti untuk menunjukkan siapa yang salah dan siapa yang benar?
Ini bukan untuk saya, tetapi
untuk Bangsa Indonesia dan juga untuk saudara semua.
Hanya Pers Indonesia yang
masih diharapkan rakyatnya, bila mau menempatkan dirinya sebagai penyambung
lidah rakyat dalam mendorong supremasi hukum.
Maka banggalah menjadi Insan
Pers yang mandiri dan berani menorehkan apa kata hati dan nurani.
Apabila rakyat BELUM BISA
bela Pers,karena ini juga MERUPAKAN tugas Pers untuk memberikan kesadaran
KEPADA masyarakat, bahwa Pers perlu ditopang, disejahterakan dan hanya untuk
rakyat dan bukan untuk pemerintahan yang harus DIKRITISI DAN DISOROT
PERBUATANNYA.
Mari bangkitlah Pers
Indonesia, dengan hidup sederhana, karena akan datang pada waktunya
kesejahteraan bagi Pers yang menyuarakan kebenaran suara rakyatnya,Salam
Joeang.