SPIRIT News.com.-
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep,sebulan yang lalu melakukan
Kunker diluar sulawesi kebeberapa daerah seperti Jakarta,surabaya dan Bali,di
bulan Maret lalu,kini di Bulan April DPRD Pangkep melakukan acara jalan jalan
lagi ke Jakarta, Bali dan kalimantan.
Para wakil rakyat itu
kunjungan kerja sesuai komisi. Misalnya Komisi II memulai perjalanan dinas
menuju Bali sejak 8 April sampai 10 April.
Sementara Komisi I dan
Komisi III menyusul dengan tujuan beda,serta Komisi I ke Kalimantan Timur dan
Komisi III ke Jakarta. Mereka berangkat setelah anggota Komisi II pulang.
Hal ini mendapat sorotan
tajam dari berbagai kalangan. Kedoyanan jalan-jalan menggunakan APBD
memunculkan cap para legislator tersebut tidak mempunyai empati terhadap
kondisi masyarakat saat ini, terutama kesulitan dengan naiknya beberapa harga
kebutuhan pokok.
Direktur eksekutif LSM
Wahana Lestari, Jufri Maudu mengatakan, kebiasaan para anggota dewan yang lebih
suka keluar daerah daripada menjenguk rakyatnya yang miskin bukti mereka telah
kehilangan empati.
“Kalau bicara hak, memang
itu hak mereka. Tapi pilihan lebih banyak keluar daerah itu bukti mereka
kehilangan empati. Kalau mau plesiran Kenapa bukan ke pulau atau ke gunung
menjenguk rakyat,” ujar Jufri.
Jufri mengaku belum
melihat adanya sinkronisasi antara tingginya intensitas kunjungan dengan
kinerja DPRD. Justru dia mendesak DPRD membuka ke publik hasil kunjungan mereka
yang mereka sudah lakukan dengan menghabiskan uang rakyat.
Dia mencontohkan kunjungan
kerja (kunker) anggota pansus K2 tanpa ada hasil yang jelas. Seperti yang
diketahui warga Pangkep, anggota pansus K2 beberapa kali ke Jakarta saat pansus
masih berjalan, namun hingga saat ini hasil pansus tidak ada yang tahu alias
tidak jelas.
Senada dengan itu Sukma
Paramita anggota Komite Komunitas Demokrasi Pangkep (KKDP) juga menyayangkan
hobby jalan jalan Anggota DPRD Pangkep, menurutnya Kunker DPRD akhir-akhir ini
sangat intens hampir tiap bulan ke luar sulawesi namun tak ada hasil nyata yang
dibawah untuk rakyat pangkep.
“Kalau Tujuan Nyata untuk
rakyat tidak masalah, tapi kalau pulang tak ada pertanggung jawaban ke rakyat
berupa hasil kegiatan dalam bentuk kerja nyata buat rakyat, lebih baik tidak
usalah, kasihan masyarakat pangkep kalau anggarannya hanya habis untuk
jalan-jalan saja.Pungkasnya.
Walaupun demikian Sekretariat
Dewan menolak memberikan informasi lebih rinci tentang perjalanan para
legislator tersebut.
Setelah memberikan data,
kasubag humas Setwan Pangkep, Andi Farida memilih bungkam. Ruangan para
pimpinan dewan juga terlihat kosong.(Ss-H.Ahmad).