SPIRIT
News.com.- Komando Militer Daerah Tujuh Wirabuana, mengakhiri latihan “TNI
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah“,Panglima Divisi
Infantri 2 Kostrad,sekaligus Komandan PPRC TNI, Mayjend TNI Bambang
Haryanto,mengatakan bahwa latihan ini dinyatakan berakhir,pada Hari Jumat Pagi,Tanggal, 17 April 2015,pada pukul 9 pagi wita.
Sementara seluruh prajurit yang terlibat dalam latihan tersebut,telah ditarik dari
lokasi latihan di gunung Biru,saat ini semua “ Prajurit TNI “ saat
ini
ditempatkan di KRI Surabaya,ditetapkan berlabuh di Pelabuhan Poso,hingga
Sabtu Pagi 18 April.
Dikatakan bahwa “Hari ini, tanggal 17 jam 9.00
wita, saya sudah selesai melaksanakan latihan PPRC di wilayah Poso terutama
khususnya di wilayah Kodam VII Wirabuana kemudian dengan berakhirnya latihan
PPRC ini artinya bahwa saya, sudah selesai melaksanakan kegiatan latihan disini
dan akan segera kembali” kata Mayjend TNI Bambang Haryanto di Kodim 1307 Poso.
Lanjut Mayjend TNI Bambang Haryanto,menuturkan
kepulangan
pasukan PPRC pada Sabtu pagi 18 April tidak akan diikuti 591 prajurit Batalyon
502 Brigade Infantri 18 Kostrad, yang ditinggalkan untuk mendukung kegiatan
Pembinaan Teritorial oleh Kodam VII Wirabuana.
Sambung diungkapkan bahwa saat ini Satu Batalyon ditinggalkan,kita merespon permintaan
warga masyarakat yang meminta diperpanjangnya latihan PPRC TNI,dan
hal itu salah satu bentuk untuk mengantisipasi kembalinya kelompok Teroris ke
Gunung Biru,karena latihan PPRC TNI sudah berakhir
ungkapnya.
Dia juga menjelaskan tentang adanya “Kemarin aspirasi dari masyarakat
yang mengatakan bahwa “ Pak,kenapa tidak dilanjutkan “,nah kebetulan saat ini
Pangdam sudah hadir disini,dan telah menyampaikan bahwa kegiatan ini akan
berlanjut tetapi pengendalian langsung Pangdam dan saya tinggalkan satu
Batalyon saya untuk membantu Pak Panglima Kodam VII Wirabuana,untuk melanjutkan
kegiatan ini tapi dalam konteks pembinaan teritorial,” jelasnya.
Sementara menurut Pangdam VII Wirabuana Mayjend
TNI Bachtiar mengatakan,dampak dari Latihan PPRC TNI selama 3 minggu yang
digelar sejak 31 Maret berdampak positif,karena keadaan semakin kondusif
situasi keamanan diwilayah di Kabupaten Poso, yang memungkinkan masyarakat dapat
beraktifitas secara normal di kebun maupun di sawah tanpa di bayangi kekuatiran
ancaman kelompok teroris,terangnya.
Selama latihan itu berlangsung, pasukan PPRC TNI tidak menemukan kelompok
teroris yang diperkirakan telah menyingkir dari gunung Biru.
Disampaikan juga Pangdam “ Dengan latihan yang
sudah dilaksanakan disini, dampaknya sangat positif, satu membuat wilayah ini
bisa lebih kondusif, dengan adanya kelompok teroris yang masih ada disini,
dengan latihan ini dia mungkin sudah keluar dari wilayah Poso, perekonomian
masyarakat jadi meningkat,situasi orang bekerja ke kebun dan seterusnya, juga
bisa bertani, memetik hasil buah ini bisa dilaksanakan.”
Sehingga dengan capaian positif,dalam pelaksanaan
latihan PPRC TNI itu, Kodam VII Wirabuana,menggelar kegiatan pembinaan
teritorial yang diisi diantaranya dengan kegiatan perbaikan 13 rumah ibadah,pencetakan
680 hektar sawah baru, perbaikan saluran irigasi untuk 75 hektar sawah,
pembuatan pipanisasi air bersih sepanjang 4 km dan perbaikan 200 rumah warga
tidak mampu.
Diungkapkan pula bahwa kegiatan pembinaan Teritorial
TNI selama 6 bulan itu akan digelar di 22 desa di Kabupaten Poso melibatkan
personel TNI dari Kodim 1307, Batalyon 714 Sintuwu Marosso dan Batalyon 502
Brigif 18 Kostrad.
“Lanjutan kegiatan ini kita akan melakukan pembinaan teritorial secara
optimalisasi yaitu dengan kegiatan teritorial, penguatan teritorial, penguatan
wilayah, kita akan membantu kegiatan masyarakat, melanjutkan gebrakan gebrakan
kita terutama untuk membangun perbaikan kehidupan masyarakat” ujar Mayjend TNI
Bachtiar “contoh ini ada 200 rumah dengan kondisi atap rumbia, dinding papan,
ini nanti kita akan buat semi permanen, dindingnya jadi tembok, atapnya seng,
ini setengahnya seperti beton yang tebal, sehingga nanti layak pakai minimal
type 45, lantai keramik”.
Mayjend TNI Bachtiar mengatakan dengan kegiatan pembinaan Teritorial itu,
diharapkan akan membantu perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Poso
sekaligus memberikan rasa aman bagi warga masyarakat dalam melaksanakan
aktifitas mereka sehari hari.
“kita akan membuat pencetakan sawah. Kenapa? Intinya di ekonomi, kalau
masyarakat ini ada pekerjaan, dia bagus, insyaa Allah dia sudah tidak mau ribut
ribut seperti itu tapi fokus pada bekerja.”
Mengawali kegiatan Pembinaan Teritorial itu, Pangdam VII Wirabuana pada
Jumat siang berkesempatan menyerahkan material bahan bangunan berupa lantai
keramik, Semen dan Seng kepada seorang warga desa Masani yang rumahnya akan di
perbaiki oleh Personel TNI dalam pembinaan teritorial.
Ditambahkan bahwa saat ini,Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan
sebanyak
8 unit hand tracktor,berikut 3 pompa air yang diserahkan oleh Direktur
Perluasan Pengelolaan Lahan Prasetyo Nuchsin tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa secara keseluruhan 81
Hand Tractor akan disalurkan kepada kelompok kelompok tani di Kabupaten Poso
yang merupakan kerjasama antara Kodam VII Wirabuana dan Kementerian Pertanian,
bagi upaya peningkatan Swa Sembada Pangan di Kabupaten Poso.(Rusli).Sumber
Berita Pendam Kodam VII/Wirabuna.