-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Marak Kasus Curnak Di Bungaya, Warga Keluhkan Kinerja Polisi
Marak Kasus Curnak Di Bungaya, Warga Keluhkan Kinerja Polisi

Marak Kasus Curnak Di Bungaya, Warga Keluhkan Kinerja Polisi



SPIRITNEWS.GOWA.COM.-Dambaan masyarakat untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman seperti pungguk merindukan bulan. Kehidupan masyarakat terusik oleh maraknya kasus pencurian yang hampir setiap saat terjadi. 
Ikhwal ini telah menimbulkan anomali dalam kehidupan keseharian warga  seperti  jalan tak berujung. Harapan masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan dan penegak hukum bak api jauh dari panggang.
Problematika tersebut  terjadi pada salah satu perkampungan di Wilayah Kabupaten Gowa, tepatnya di Kecamatan Bungaya, Kelurahan Sapaya yang berjarak kurang lebih 30 Kilometer dari kota Sungguminasa. Dimana kurang waktu satu tahun terakhir puluhan ternak warga diambil pencuri, namun ironisnya tak satu pun dari pelaku pencurian yang sempat diproses hukum apalagi dipenjarakan.  Hal ini menimbulkan pertanyaan dari warga, “ ada apa dengan aparat kepolisian “ ?
Salah seorang warga masyarakat Lingkungan Rappodaeng, Kelurahan Sapaya yang menjadi korban pencurian, H. Sattu menuturkan bahwa sekitar empat bulan lalu telah kehilangan ternak jenis kerbau sebanyak tiga ekor yang hingga saat ini belum ditemukan. Kendati masalah tersebut telah dilaporkan ke Polsek Bungaya namun sampai saat ini belum ada kejelasan terhadap perkembangan kasus tersebut, “ Ujar H. Sattu, sembari memperlihatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi ( STPLP ) bernomor : LP/05/II/2015/Sulsel/Res Gowa/Sek Bgy tertanggal  09 Februari 2015 yang di Tanda tangani KA. SPKT II Bripka Muhammad Alwi.
‘’lebih Lanjut H. Sattu mengatakan, pasca pencurian kerbau miliknya, dirinya pernah didatangi salah seorang  warga Desa Paranglompoa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa bernama Palle. Selanjutnya Palle mengakui kalau dirinya ditelpon seseorang warga Desa Pattoka Kabupaten Jeneponto bernama Muma dan mengatakan ,“ suruh H. Sattu sediakan uang sebesar Rp 25 Juta baru kerbaunya dikembalikan ,“ ucap H. Sattu menirukan Pengakuan Palle.
Keinginan untuk mendapatkan kerbaunya kembali membuat H. Sattu rela berkorban sekalipun harus berutang. Selanjutnya melalui H. Nurlia, uang sebesar Rp 25 Juta diserahkan kepada lelaki  Palle, setelah Palle menerima uang tersebut, lalu Palle bersama tiga orang lainnya masing-masing Ro’nyo’, Mail dan H. Sattu sendiri mengantarkan dana tersebut ke Jeneponto yang diterima lelaki Muma, Jamila dan Jumain. Bak jatuh tertimpa tangga, kendati dana telah diserahkan dan diterima oleh ketiga orang tersebut, namun hingga kini kerbau dan uang yang telah hilang tak jua kembali.
Sementara itu Kapolsek Bungaya AKP. Ramli yang dikonfirmasi via selulernya, Rabu, (25/3/2015) membenarkan adanya kasus pencurian ternak didaerahnya. Dia juga mengakui kalau kasus curnak yang menimpa H. Sattu saat ini telah memasuki tahap penyidikan. Hanya saja belum ada yang ditahan karena para pelaku sementara dalam pengejaran.
Mengenai maraknya kasus pencurian ternak di daerahnya, Ramli mengatakan memang kerap kali ada kejadian, hanya saja terkadang warga tidak melaporkan kepolisi. Selain itu biasanya warga yang sempat kecurian biasanya mendapatkan kembali ternaknya setelah dia cari sendiri, kuncinya.
Lantas bagaimana hasil perkembangan kasus yang menimpa H. Sattu ini ? Mampukah Kapolsek Bungaya dan Jajarannya mengungkap pelaku tersebut ? Bagaimana pula Tanggapan Kapolda Sulselbar mengenai kinerja bawahannya ? Nantikan hasil investigasi Tim Spirit di edisi selanjutnya * ( Tim ).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.