MAKASSAR SPIRITNEWS.COM.- Dalam upaya memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga kerukunan dan keamanan sosial berbasis keagamaan, Dirbinmas Polda Sulsel Kombespol Anang Triarsono, S.IK., M.Si melakukan sambang silaturahmi Ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, kunjungan ini pun diterima langsung oleh Kakanwil Dr. H. Ali Yafid, M. Pd.I yang didampingi oleh Dr. H. Abdul Gaffar, MA., Kepala Bidang Urusan Agama Islam danH. Mallingkai Ilyas, Lc. Ketua Tim Bina Lemba dan Kerukunan Umat Beragama, Pada Hari Senin Tanggal 14/10/2025.
Kunjungan ini menjadi ruang dialog strategis antara Polri dan Kemenag untuk memperkuat sinergi dalam pembinaan umat, pencegahan paham keagamaan ekstrem, serta peningkatan koordinasi antarinstansi dalam mewujudkan keamanan dan keharmonisan masyarakat Sulawesi Selatan.
“Menjaga kerukunan tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi antara pembina umat, aparat keamanan, dan seluruh unsur masyarakat. Kemenag berkomitmen memperkuat kerja sama ini melalui pendekatan edukatif dan pembinaan keagamaan yang menyejukkan,” ujar Kakanwil Kemenag Sulsel.
Kakanwil menegaskan bahwa jaringan penyuluh agama Kemenag di seluruh kabupaten/kota menjadi garda depan pembinaan umat. Mereka akan terus diperkuat kapasitasnya agar mampu mendeteksi secara dini potensi penyimpangan ajaran, konflik antarumat, dan isu-isu keagamaan yang dapat mengganggu stabilitas sosial.
Sementara itu, Dirbinmas Polda Sulsel Kombes Pol. Anang Triarsono menjelaskan bahwa kerja sama antara Polda Sulsel dan Kemenag merupakan bagian dari penguatan Pemolisian Masyarakat (Polmas), yaitu pendekatan keamanan berbasis kemitraan dengan masyarakat dan tokoh agama.
“Kami di Polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga menjaga suasana sosial agar tetap kondusif. Peran penyuluh agama dan tokoh masyarakat sangat penting untuk membantu kami melakukan pendekatan humanis dan membangun kesadaran bersama melawan paham-paham intoleran,” jelas Dirbinmas.
Ia menambahkan, Polda Sulsel saat ini khususnya Ditbinmas tengah mengembangkan sistem pelaporan informasi yang diberi nama “Mabbulo Sibatang” konsep yang diambil dari kegiatan Abbulo sibatang yang merupakan filosofi Bugis-Makassar tentang persaudaraan dan gotong royong dalam menjaga harmoni.
Kabid Urais Kemenag Sulsel turut menekankan pentingnya sinergi ini sebagai upaya memastikan bahwa semua lembaga keagamaan, rumah ibadah, dan kegiatan masyarakat berjalan sesuai prinsip Moderasi Beragama, berlandaskan Pancasila dan semangat kebangsaan.
“Kami secara rutin melakukan verifikasi terhadap lembaga keagamaan dan kegiatan masyarakat. Setiap upaya pembinaan diarahkan agar masyarakat semakin bijak, toleran, dan menghargai keberagaman,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja KUB Kemenag Sulsel menjelaskan bahwa kolaborasi yang terbangun tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga operasional di lapangan. Kemenag bersama Polri telah membangun jaringan kerja hingga ke tingkat kecamatan dan desa, melibatkan penyuluh agama, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh-tokoh lintas iman.
“Kami bahkan telah menjalin koordinasi dengan Densus 88 Antiteror Polri untuk memperkuat edukasi dan pencegahan dini di masyarakat.
Kerja sama ini bersifat pembinaan, bukan penindakan, agar masyarakat lebih paham bahaya ideologi kekerasan dan mampu menolak paham radikal sejak dari akar,” jelasnya.
Ia menambahkan, langkah-langkah konkret seperti pelatihan penyuluh agama dalam deteksi dini, penguatan forum-forum kerukunan (FKUB, FKDM, FKPM), serta pembinaan rumah ibadah dan lembaga keagamaan akan terus ditingkatkan.
“Dengan pendekatan kolaboratif dan komunikasi lintas sektor, kita ingin Sulawesi Selatan menjadi contoh daerah yang rukun, damai, dan responsif terhadap potensi kerawanan sosial,” tegas Ketua Tim KUB.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi, memperluas jangkauan edukasi keagamaan, dan mengoptimalkan jaringan penyuluh serta aparat lapangan sebagai garda terdepan penjaga harmoni dan ketahanan sosial.(Rusli/Fachry_Binmas).
