-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA DUKUNG PROGRAM PRESIDEN RI PRABOWO SUBIANTO DAN WAKIL PRESIDEN RI GIBRAN RAKABUMING RAKA BERSAMA KABINET MERAH PUTIH, UNTUK INDONESIA EMAS 2045 "YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT ", ****
Yang dibuang sayang, Mancing Ikan Tawar di Villa Bakti
Yang dibuang sayang, Mancing Ikan Tawar di Villa Bakti

Yang dibuang sayang, Mancing Ikan Tawar di Villa Bakti

(Catatan Andi Pasamangi Wawo).

SPIRITNEWS.COM.- Hari Ahad bagi warga kota biasanya digunakan Weekend keluarga kecil untuk 'healing' keluar kota cari suasana desa.
Hingga tak heran kalau sejumlah penduduk desa di pinggiran kota Makassar seperti kabupaten Maros, Gowa dan Takalar 'menyulap' lahan 'tidurnya jadi obyek wisata. Ada yang menyajikan kuliner, ada 'jual' suasana, juga menawarkan hobby.

Menurut sejumlah penduduk yang saya kunjungi baik yang bermukim di pesisir pantai Galesong Utara, Takalar maupun yang memilih menyewakan rumahnya di kawasan pegunungan Bawakaraeng sekitar Kota Malino, Gowa mengatakan, kegiatan santai yang tak begitu membuang energi ini, sudah bisa jadi mata pencaharian baru yang memadai bagi keluarganya.

Di ujung paling timur kota Makassar yang sebelah kanan berbatasan Desa Macinna kab Gowa dan kirinya berbatasan Desa Moncongloe kab Maros saat inipun mulai dipadati penduduk 'urban' baik dari sejumlah kabupaten, juga dari kota Makassar.

Hingga berdampak melonjaknya harga tanah. Apalagi infrastrukturnya memadai. Jalan utamanya sudah aspal dan beton.

KOLAM MANCING.
Seiring menjamurnya perumahan subsidi, salah seorang warga Telkomas ternyata menginves usahanya bagi para 'penggila' mancing ikan tawar.

Pak Bakti, awalnya membeli tanah tak jauh dari perempatan pasar Moncongloe Bulu beberapa tahun lalu secara bertahap sampai mencapai 7.000-an meter.

Menurutnya, kala itu harganya hanya sekitar Rp 200 ribu permeter. Saat ini, katanya, sudah tinggi mencapai sejutaan. "Apalagi yang mengigit jalan raya. Harga, bisa melambung di atasnya", tambahnya.

Di dekat lahannya yang kebetulan dialiri air untuk sawah penduduk dari sungai Lekopancing menginspirasinya membuat beberapa kolam ikan air tawar seperti Nila, Gurame dan ikan mas yang di atasnya dibangun beberapa pendopo terpisah untuk mengaso.

Satu rumah induk berlantai dua mirip Tongkonan di Toraja diukir apik bukan dipahat karena terbuat dari semen dan bata merah. Tampaknya, untuk rehat liburan pemilik dan keluarganya sekaligus berfungsi kantor.

Bangunan itu jelas merupakan identitas suku pemiliknya, "Saya berasal dari Kecamatan Sangalla kabupaten Tana Toraja", tutur pak Bakti ketika saya berkenalkan.

Menurutnya, struktur tanahnya sangat mirip di kampungnya. Ada gunung, sawah, air dan pepohonan.

Makanya dia menciptakan suasana kampung dengan membangun rumah besar dari kayu untuk pengunjung.

"Kalau ada yang berminat untuk reuni sambil bermalam, saya sewakan juga, pak".

Fasilitas mancing yang tersedia memang minim agar orang yang datang serius untuk menyalurkan hobbynya. Seperti, alat pancing dan umpannya.

Mau makan bawa bekal sendiri. Bersihkan ikan, Rp. 5.000. Membakar ikan hasil pancing, cukup bayar Rp. 5.000 perkilo juga, sebagai jasa orang yang tinggal di sekitar lokasi.

Akhir pekan lalu ketika saya berkunjung bersama teman teman Fkpm Sektor Manggala Fkpm Kota Makassar dan keluarganya, merasa cukup puas dan santai.

Sekalipun, pengunjungnya membludak. Untung rumah kayu sudah saya 'kuasai' gratis bersama rombongan.

VILLA BAKTI.
Yang tak terlupakan, harus menunggu ikan hasil pancingan teman teman terkumpul sekitar 10 kilo baru bisa menikmati.

Agak lapar menanti tapi asyik. Karena, masing masing berusaha mengeluarkan 'ilmu' memancingnya.

"Lain kali kalau mau datang ramai ramai, pesan duluan supaya bisa disiapkan", tutur penimbang ikannya.

"Kalau mau nikmati bersama rombongan, jangan datang hari libur, supaya ikannya bisa ditangkap pakai 'jala' di salahsatu kolam yang tak ada pemancingnya" timpal ownernya yang namanya diabadikan jadi VILLA BAKTI. Menurutnya, tak etis kalau menjala ikan di tengah orang lagi asyik memancing.

Ekh, hampir lupa yang nanya berapa ikan perkilo dan sewa villanya, nanti di sana baru tahu terpampang besar di tepi jalan, depan lokasi lengkap nomor handphone. Yang jelas, murah meriah tak ada uang masuk dan parkir.

Menariknya karena dekat dari batas kota. Paling jauh 10 km dari Kecamatan Manggala Makassar.

Ini saja penggalan catatan saya yang kalau dibuang, sayang. Siapa tahu bisa bermanfaat.(*).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.