SPIRITNEWS MAKASSAR.- Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar menjajaki kerjasama dengan Meritus University, Kuala Lumpur, Malaysia. Langkah awal untuk penjajakan kerjasama itu dimulai dengan melakukan pertemuan secara virtual antara pimpinan universitas kedua pihak.
“Kami sedang menjajaki kerjasama antara Universitas Pancasakti Makassar dengan Meritus University Malaysia,” kata Rektor Unpacti Makassar, Dr H Rusdin Nawi, kepada wartawan di Makassar, Senin, 15 November 2021.
Pertemuan secara virtual (zoom meeting) antara Rektor Unpati Makassar dengan Rektor Meritus University, yang didampingi beberapa wakil rektor masing-masing dilakukan pada Jumat, 12 November 2021.
“Dalam pertemuan tersebut, kami saling memperkenalkan kampus masing-masing dan sepakat akan mengadakan pembicaraan lebih lanjut,” kata Rusdin.
Bentuk kerjasama yang ditawarkan antara lain pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, atau pengiriman mahasiswa / dosen dari Makassar ke Kuala Lumpur dan sebaliknya.
“Kami berencana mengundang Rektor Meritus University menghadiri wisuda Universitas Pancasakti di Makassar, pada Desember mendatang,” kata Rusdin, yang dalam pertemuan tersebut didampingi Wakil Rektor I Dr Ampauleng dan Wakil Rektor III Sumardi SSos MSi.
Kerjasama dengan perguruan tinggi dari Malaysia bukan pertama kali dilakukan oleh Unpacti Makassar. Dua tahun lalu, Unpacti Makassar telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan DRB-HICOM University of Automotive, Malaysia.
Perjanjian kerjasama itu ditandatangani oleh Rektor DRB-HICOM University of Automotive, Malaysia, Prof Dato Sr Dr Omar bin Osman, dan Rektor Unpacti Rusdin Nawi.
Bukan hanya menandatangani perjanjian kerjasama, Rektor DRB-HICOM University of Automotive, Malaysia, Prof Dato Sr Dr Omar bin Osman, malah diberi kesempatan membawakan orasi ilmiah pada acara Wisuda Unpacti Makassar Tahun Akademik 2019/2020, di Balai Manunggal Prajurit TNI Jend. M. Jusuf, Makassar, Sabtu, 30 November 2019. “Kami melakukan kerjasama dengan banyak perguruan tinggi, baik perguruan tinggi di dalam negeri, maupun perguruan tinggi mancanegara,” kata Rusdin.(*/red).