Foto, Jamaah Haji Kloter III, Debarkasi Makassar saat tiba di asrama haji sudiang.
Makassar, SpiritNews.com.- Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Makassar Tiba di Tanah Air Dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Air Lines dengan nomor penerbangan GA 1203 Boeing 747 4H6 take off dari Jedaah Pada Pukul 08:40 Time in Jeddah, Arab Saudi now (WAS) dan menempuh perjalanan menuju ke tanah Air (Indonesia) dengan menempuh Jarak Perjalanan 9.208 km Jarak dari Jeddah Ke Makassar dengan Durasi Waktu Kurang Lebih 13 Jam 45 Menit dan Alhamdulillah mendarat mulus dilintasan Bandara Internasional Sultan Hasanudsin Makassar Pukul 02.27 Wita,Dini Hari.
Pesawat ini membawa jamaah Kloter 3 (tiga) merupakan gabungan dari tiga daerah yaitu Kota Makassar yang berjumlah 73 orang, jamaah asal Kabupaten Sinjai berjumlah 242, sedangkan jamaah Kota Pare pare sebanyak 135 orang dan 5 petugas dengan jumlah total 455 Kloter 3 Debarkasi Makassar (UPG 03) Jumlah ini sama dengan saat keberangkatan mereka ke Tanah Suci, Selasa (9/7/2019)
Kedatangan Jemaah haji Kloter 3 Debarkasi Makassar, Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan sekitar 1 jam karena padatnya penerbangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah sehingga kedatangan sejumlah haji Kloter 3 ini mengalami keterlambatan dimana Dijadwalkan Kloter Ke Tiga ini tiba pada 01.55 Wita namun mendarat Pukul 02.31 Wita mereka telah tiba kembali di tanah air dengan selamat setelah melaksanakan ibadah Rukun Islam yang kelima diTanah Suci Mekkah dan Madinah sekitar 40 hari
Seluruh Jemaah Haji Kloter 3 UPG ini selanjutnya diangkut menggunakan Bus Damri menuju Asrama Haji Sudiang untuk selanjutnya akan dilakukan prosesi penerimaan secara resmi oleh PPIH Debarkasi Haji Makassar dan selanjutnya diserahkan Kepada PPIH Tingkat Kabupaten/Kota bertempat di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar.Selasa(20/8/2019)
Salah satu yang menjadi pemandangan menarik hari ini Jamaah Asal Kabupaten Sinjai sebagian sudah mengenakan pakaian kebesaran haji khas Bugis makassar seperti Cipo Cipo dipadu dengan Madawara (Parampa) yang mejadi ciri khas pakaian seorang perempuan suku Bugis yang telah berstatus Hajja mendominasi model busana para Hajja baru ini, walaupun ada juga sebagian yang tetap menggunakan busana muslim modern. Tidak lupa juga semprotan parfum khas Arab menambah kesan bahwa mereka adalah benar-benar Jamaah Haji yang baru saja tiba dari Tanah Suci.
Sementara Jamaah Haji laki-laki walaupun simpel namun mereka juga tidak mau kalah untuk menampilkan busana yang menunjukkan bahwa mereka adalah haji baru. Busana Arab (Gamis) yang biasanya disebut mirip busana Raja Salman. (*) Sumber berita Inmas Kemenag Sinjai.
