-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
386 Casis Bintara dan 14 Casis Tantama, Telah Diperiksa Oleh Tim Supervisi Mabes Polri
386 Casis Bintara dan 14 Casis Tantama, Telah Diperiksa Oleh Tim Supervisi Mabes Polri

386 Casis Bintara dan 14 Casis Tantama, Telah Diperiksa Oleh Tim Supervisi Mabes Polri

Foto, Tim Medis dari Biddokkes Polda Sulsel pada kegiatan supervisi 
calon anggota polri tahun 2019, di aula Mapolda Sulsel.

SpiritNews.com.- Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno, selaku Ketua Tim Rikkes Calon Anggota Polri TA 2019, di Panda Polda Sulsel pada penerimaan Calon Anggota Polri TA 2019, Secara Terpadu, Serta Tidak dibayar (Gratis), dan Clear and Clean pada tahapan supervisi dari Pusdokkespol Mabes Polri selama dua hari, sejak dari tanggal 25 s/d 26 Juni 2019, bertempat di Aula Mapolda Sulsel, tetap pada prinsip BETAH, Yakni Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis, kata Kabiddokkes.
Foto, Casis Bintara dan Tantama persiapan di periksa oleh Tim Supervisi dari 
Pusdokkespol Mabes Polri di Aula Mapolda Sulsel.

Sementara berdasarkan hasil pantauan awak media ini, nampak Tim Medis Dokkes Polda Sulsel tahun ini menerima sebanyak empat orang dokter dari Pusdokkespol Mabes Polri, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan akhir calon anggota polri di panda polda sulsel, yang diketuai oleh Kombes Pol Dr. dr. Rusdianto, MM. DFM. M.Si, (Katim) Supervisi Kesehatan Calon Anggota Polri TA 2019, dibantu tiga (3) dokter dua PNS dan satu dokter anggota polri, kata Kabid Dengan anggota 3 Orang.

Hal tersebut dilakukan karena kita selalu menginginkan Polisi di Indonesia ini semakin berkwalitas yang di sayangi oleh rakyat dan sehat selalu dalam menjalani pendidikan di sekolah polisi Negara (SPN), di jajaran Mabes Polri.

Dimana Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno, selalu menyampaikan bahwa Pusdokkespol Mabes Polri telah untuk mendapat Polisi yang sehat selalu dalam menjalankan tugas dan menjadi Polisi yang berkwalitas.

Sementara itu, Karo SDM Polda Sulsel Kombes Pol Yohanes Ragil, menegaskan bahwa Assdm Mabes Polri bertekad untuk menyelenggarakan sistem seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat guna menghasilkan Polri yang profesional, bermoral, dan modern serta memiliki watak yang menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kejujuran, serta berpedoman kepada moral dan kode etik kepolisian.

Berdasarkan pantauan awak media ini, Casis Bintara Umum dan Brimob sejumlah ; 386 Orang dan Casis Bintara Talent Scouting Sebanyak ; 14 Orang dan Casis Bintara Komsus sebanyak ; 23 Orang, sedangkan Casis Tamtama Brimob Sebanyak ; 14 Orang, masing masing telah mengikuti test dari supervisi Mabes Polri, selama dua hari ditempatkan di Aula Mapolda Sulsel.

Menurut Akp dr Dian Kartika Sari, Kaur Kesmapta Subbid Kespol Polda Sulsel,  mengatakan bahwa Calon Anggota Polri Panda Polda Sulsel dilakukan pemeriksaan bagian luar tubuh seperti, tensi,  gigi, telinga, kulit, virginitas dan payudara (khusus wanita), varikokel dan hernia, sedangkan casis polka di Periksa Tensi, ambeien, amandel, tangan, dan jemari, mata, gigi, THT, alat reproduksi, anus, bentuk kaki X atau O, varises hingga telapak kaki, katanya.

Lebih lanjut Akp dr Dian Kartika, menuturkan kegiatan supervise kali ini, kamipun dalam pengawasan dari Was Eksternal dan Was Internal, diantaranya Perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulsel bersama perwakilan dai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sedangkan Was Internal yakni Prompam dan Inspektorat Polda Sulsel, dan kami selalu pada Prinsip “BETAH”, Yakni BERSIH, TRANSPARAN, AKUNTABEL dan HUMANIS, Serta TIDAK DIPUNGUT BIAYA (GRATIS) dan Clear and Clean, tutur dr Dian Kartika diakhir kegiatan supervise kesehatan Calon Anggota Polri Tahun ini di Aula Polda Sulsel.

Diakhir keterangannya disampaikan bahwa kami dari Tim Medis Rikkes Calon Anggota Polri setiap selesai pengumuman yang TIDAK MEMENUHUI SYARAT (TMS) di minta mempertanyakan apa sebabnya sehingga mereka dinyatakan TMS, ucap dr Dian Kartika, pada awak media ini. (*).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.