Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono,dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi,
serta Wali Kota Makassar dan beberapa tokoh masyarakat di wilayah hukum polrestabes Makassar.
SpiritNews.com.- Inilah layar lebar melekat pada dinding ruangan 50 meter persegi. Tetapi tidak sama dengan layar pada bioskop misalnya. Yang ini terkotak-kotak. Monitor ada sepuluh. Disusun dua baris memanjang. Namun hanya delapan yang saling berdempetan.
Sementara di ruangan tersebut telah disiapkan dua meja panjang,di tengah dan di hadapan monitor,beberapa kursi empuk untuk petugas jaga. Saat duduk, mata pun langsung tertuju kepada layar. Pada salah satu meja ada tiga perangkat komputer untuk mengoperasikan monitor.
Selain udara di ruangannya itu sangat bersahabat,karena dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh,AC. Fasilitas tersebut diharapkan mampu membuat para petugas betah untuk memantau kejadian yang ada di Makassar.
Ini ruangan bernama Command Center di Polrestabes Makassar,itu memang menyangkut keamanan 1,7 juta jiwa,apalagi belakangan angka kriminalitas cukup tinggi di kota ini sebulan lalu tercatat 235 tindak kejahatan.
Kapolri Jenderal Polisi M Tito Karnavian yang menyempatkan hadir dalam launching Command Center itu sangat gembira dapat melihat langsung aktivitas di Kota Makassar,hanya dari layar monitor.
Disampaikan bahwa kalau begini meski di lubang sekecil apapun kejahatan itu akan dapat terpantau,kata Tito dia juga sangat percaya dengan 300 kamera pengintai atau CCTV yang disebar cukup jadi mata-mata,satu CCTV menjangkau hingga lima kilometer.
Sementara menurut Jenderal berbintang empat itu sangat mengapresiasi adanya ruangan pemantau kejahatan tersebut. Apalagi didukung dengan adanya aplikasi Panic Buttom yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan gangguan kantibmas.
Aplikasi bisa diunggah di ponsel,jika ada kejahatan, polisi dapat merespons cepat,tutur mantan Kapolda Metro Jaya itu.Command Center masih akan dilengkapi.
Sementara di ruangan tersebut telah disiapkan dua meja panjang,di tengah dan di hadapan monitor,beberapa kursi empuk untuk petugas jaga. Saat duduk, mata pun langsung tertuju kepada layar. Pada salah satu meja ada tiga perangkat komputer untuk mengoperasikan monitor.
Selain udara di ruangannya itu sangat bersahabat,karena dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh,AC. Fasilitas tersebut diharapkan mampu membuat para petugas betah untuk memantau kejadian yang ada di Makassar.
Ini ruangan bernama Command Center di Polrestabes Makassar,itu memang menyangkut keamanan 1,7 juta jiwa,apalagi belakangan angka kriminalitas cukup tinggi di kota ini sebulan lalu tercatat 235 tindak kejahatan.
Kapolri Jenderal Polisi M Tito Karnavian yang menyempatkan hadir dalam launching Command Center itu sangat gembira dapat melihat langsung aktivitas di Kota Makassar,hanya dari layar monitor.
Disampaikan bahwa kalau begini meski di lubang sekecil apapun kejahatan itu akan dapat terpantau,kata Tito dia juga sangat percaya dengan 300 kamera pengintai atau CCTV yang disebar cukup jadi mata-mata,satu CCTV menjangkau hingga lima kilometer.
Sementara menurut Jenderal berbintang empat itu sangat mengapresiasi adanya ruangan pemantau kejahatan tersebut. Apalagi didukung dengan adanya aplikasi Panic Buttom yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan gangguan kantibmas.
Aplikasi bisa diunggah di ponsel,jika ada kejahatan, polisi dapat merespons cepat,tutur mantan Kapolda Metro Jaya itu.Command Center masih akan dilengkapi.
Hingga tahun depan ditargetkan sudah memiliki 900 titik CCTV dengan 3.000 kamera,apalagi saat ini, wali kota Makassar telah membuat Perwali, tentang pemasangan CCTV pada setiap toko untuk diintegrasikan,imbuhnya.
Kapolri Tito menyebut Command Center ini dapat menjadi contoh untuk setiap daerah,apalagi ini pertama kali fasilitas serupa terkoneksi dengan sistem pemerintah daerah,apresiasinya terhadap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi.
Selain itu,Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Endi Sutendi menjelaskan, kamera CCTV itu dapat berputar hingga 360 derajat. Sehingga seluruh lingkungan sekitar dapat terlihat jelas.
Lanjut Endi mengungkapkan bahwa petugas selama ini telah siap siaga untuk melaporkan tindak pelaku kejahatan. Sisa menekan tombol, layar pada monitor yang ada di ruangan memberikan tanda.
Sambung Endi Sutendi dengan mencontohkan jika,warnanya merah kebakaran, putih kecelakaan lalu lintas,dan hijau gangguan keamanan,maka petugas akan langsung ke TKP,terangnya.
Kombes Pol Endi Sutendi menambahkan bahwa sejak adanya Command Center tersebut beberapa kejadian dapat terungkap. Seperti anak-anak mengisap lem, tabrak lari, dan kecelakaan lalu lintas,jadi ini sangat mudah, sisa lihat saja hasil rekamannya,tambah Endi. (*).
Kapolri Tito menyebut Command Center ini dapat menjadi contoh untuk setiap daerah,apalagi ini pertama kali fasilitas serupa terkoneksi dengan sistem pemerintah daerah,apresiasinya terhadap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi.
Selain itu,Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Endi Sutendi menjelaskan, kamera CCTV itu dapat berputar hingga 360 derajat. Sehingga seluruh lingkungan sekitar dapat terlihat jelas.
Lanjut Endi mengungkapkan bahwa petugas selama ini telah siap siaga untuk melaporkan tindak pelaku kejahatan. Sisa menekan tombol, layar pada monitor yang ada di ruangan memberikan tanda.
Sambung Endi Sutendi dengan mencontohkan jika,warnanya merah kebakaran, putih kecelakaan lalu lintas,dan hijau gangguan keamanan,maka petugas akan langsung ke TKP,terangnya.
Kombes Pol Endi Sutendi menambahkan bahwa sejak adanya Command Center tersebut beberapa kejadian dapat terungkap. Seperti anak-anak mengisap lem, tabrak lari, dan kecelakaan lalu lintas,jadi ini sangat mudah, sisa lihat saja hasil rekamannya,tambah Endi. (*).