Foto,Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan Didampingi Kapolsek Tamalate Kompol Azis Yunus,
saat menjengut Dahrul Korban Penganiayan Orangtua Siswa di RSU Bhayangkara Polda Sulsel.
Makassar,SpiritNews.com.- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi selatan,Irjen Pol Anton Charliyan,memperlihatkan betapa peduli dengan tenaga pendidik (guru) Dahrul yang mengajar di SMKN 2 Makassar,saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara yang menjadi korban penganiayaan oleh orang tua murid.
Sementara pada kesempatan tersebut,Kapolda Sulsel didampingi Kapolsek Tamalate Kompol Aziz Yunus,menuju ruang Bangau Rumah Sakit Bhayangkara,tempat dirawat inap Guru SMKN 2 Makassar (Dahrul).
Berdasarkan pemantauan awak media ini,terlihat beberapa pejabat Polda Sulsel,terlihat diantaranya Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes dr. R. Harjuno, S.pKJ, Karumkit Bhayangkara Polda Sulsel Kombes Pol dr. Aris Budianto SP, THT dan Wakil Walikota Makassar Dr. Syamsu Rizal, M.Si.
Diceritakan Guru Dasrul menjadi korban saat salah seorang siswa tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR) yang diberikan, namun saat ditegur siswa tersebut malah menjawab dengan bahasa kotor, spontan Dahrul memukulnya sebagai bentuk pembinaan.
Siswa tersebut kemudian menelpon orang tuanya, selang beberapa saat orang tua siswa datang ke sekolah, dan langsung mendatangi Dahrul kemudian melakukan penganiayaan, akibatnya sang guru Dahrul mengalami luka berdarah di bagian hidung dan robek pada bagian pelipis.
Sementara pada kesempatan tersebut,Kapolda Sulsel didampingi Kapolsek Tamalate Kompol Aziz Yunus,menuju ruang Bangau Rumah Sakit Bhayangkara,tempat dirawat inap Guru SMKN 2 Makassar (Dahrul).
Berdasarkan pemantauan awak media ini,terlihat beberapa pejabat Polda Sulsel,terlihat diantaranya Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes dr. R. Harjuno, S.pKJ, Karumkit Bhayangkara Polda Sulsel Kombes Pol dr. Aris Budianto SP, THT dan Wakil Walikota Makassar Dr. Syamsu Rizal, M.Si.
Diceritakan Guru Dasrul menjadi korban saat salah seorang siswa tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR) yang diberikan, namun saat ditegur siswa tersebut malah menjawab dengan bahasa kotor, spontan Dahrul memukulnya sebagai bentuk pembinaan.
Siswa tersebut kemudian menelpon orang tuanya, selang beberapa saat orang tua siswa datang ke sekolah, dan langsung mendatangi Dahrul kemudian melakukan penganiayaan, akibatnya sang guru Dahrul mengalami luka berdarah di bagian hidung dan robek pada bagian pelipis.
Inilah Irjen Pol Anton Charliyan,Pimpinan polisi yang didambahkan oleh masyarakat yang kepedulian tinggi terhadap siapa saja tamppa pilih kasih,dan ini patut dijadikan contoh bagi semua pimpinan polisi didaerah se Indonesia.(*).Sumber berita Humas Polda Sulsel.