-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Irwasum Polri,Minta Kasus Siyono Tak Dibesar-besarkan
Irwasum Polri,Minta Kasus Siyono Tak Dibesar-besarkan

Irwasum Polri,Minta Kasus Siyono Tak Dibesar-besarkan


Foto, Komisaris Jenderal Dwi Priyatno,Irwasun Polri.


SpiritNewscom.-Irwasum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno meminta agar kasus kematian Siyono tak dibesar-besarkan.

Sementara menurut dia, kalaupun nantinya ditemukan kelalaian petugas dalam pengawalan Siyono, tentu ada sanksi yang menantinya,lebih lanjut kalau toh diduga ada penyimpangan mari kita sama-sama betulkan hal yang masih menyimpang. Tak perlu dibesarkan,ujar Dwi di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Selain itu,Dwi mengatakan, saat ini, Irwasum dan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri masih mendalami adanya pelanggaran etik oleh polisi yang menjaga Siyono,namun, menurut dia, sejak peristiwa itu dilaporkan memang sudah diterapkan pengamanan sesuai SOP.

Lanjut diungkapakn bahwa apa yang dilakukan kepada Siyono, mulai dari penangkapan dan penggeledahan, termasuk penanganan saat Siyono menyerang pun tidak melanggar aturan, karena yang kita hadapi teroris, kalau melawan petugas tentu polisi bisa melakukan tindakan seimbang. Dalam KUHP dilindungi,ungkapnya.

Borgol Siyono memang sempat dilepas oleh petugas. Dwi mengatakan, bagaimanapun, borgol tersebut tidak bisa dipasang terus menerus. Ada kalanya borgol bisa dilepas, misalnya ketika makan.

Siyono merupakan salah satu petinggi kelompok Neo Jamaah Islamiyah. Dia bergabung dengan JI sejak tahun 2001 dan terlibat di dalam sejumlah aksi teror.

Densus 88 menangkap Siyono pada 8 Maret 2016 di sebuah rumah di Dusun Pogung, Desa Brengkungan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Setelah ditangkap, Siyono sempat menyerang polisi di mobil. Pergulatan itu yang menyebabkan Siyono meninggal dunia.

Namun, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai ada yang tidak wajar dalam kasus kematian Siyono. Apalagi, jenazah Siyono ditemukan penuh dengan luka dan lebam, yang diduga akibat tindakan penyiksaan dan penganiayaan.

Tak hanya soal kematian Siyono, diduga adanya pelanggaran prosedur hukum dan administrasi saat anggota Densus 88 menangkap dan menggeledah rumah Siyono. Bahkan, Kontras menemukan adanya upaya intimidasi yang dilakukan Densus 88 terhadap keluarga Siyono.().Sumber berita Kompas.com.



Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.