-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Jasad Almarhuma Hj Ramlah,Telah Diambil Keluarganya Untuk Dikebumikan
Jasad Almarhuma Hj Ramlah,Telah Diambil Keluarganya Untuk Dikebumikan

Jasad Almarhuma Hj Ramlah,Telah Diambil Keluarganya Untuk Dikebumikan





Spirit News.Com.- Dua korban meninggal dunia yakni Perempuan Hj Ramlah dan Perempuan Sania, yang sebelumnya dibawa ke RS Bhayangkara, sampai kemarin sore, baru satu orang yang diambil pihak keluarga. Jasad Hj Ramlah, telah diambil oleh keluarganya, untuk dikebumikan di Takalar. Sementara Jasad Sania, masih berada di ruang mayat,jelasnya.

Selain itu,untuk korban Luka,mulai dari awal kejadian tersisa Muh Fajrin (14),yang masih menjalani perawatan di RSUD Sayang Rakyat,dengan luka sobek di bagian kaki,sedangkan  korban luka lainnya menjalani rawat jalan,katanya.

Sementara menurut Kabid humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Manggera mengatakan, selama ini pihaknya sudah gencar melakukan penangkapan dan razia terhadap peredaran bomdet,mungkin karena kita sudah melakukan pengawasan ketat di daerah pesisir,sehingga mereka melakukan pembuatan bom di kawasan padat penduduk atau perumahan.

Dikatakan bahwa dengan peristiwa ledakan bom,akibat kesalahan kerja saat pembuatan bom ikan alias bomdet di Perumahan Puri Pattene Permai,baru-baru ini.

Selama ini, kebanyakan penemuan perakitan membongkar modus baru pembuatan peralatan ikan secara ilegal tersebut. dan penjualan bom ikan dilakukan di pesisir pantai dan pulau-pulau kecil,berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Hj Ramlah (48) diduga sudah melakukan bisnis bom ikan tersebut beberapa tahun lalu.  

Sejak dari tahun 2013 dia sudah menggeluti bisnis itu. Tetangganya yang juga pensiunan polisi sudah merasa curiga dan melaporkan hal tersebut. Hanya saja, laporan tersebut tidak ditanggapi oleh RT setempat  katanya.

Sementara Perempuan Sania (36),yang ikut tewas dalam ledakan tersebut di sekitar pukul 15.00 Wita, menurut Barung,dia merupakan karyawan dari Hj Lolo (Ramlah) dan pekerjaan keduanya terbilang rapi, karena tak satupun tetangga yang mengetahuinya terangnya.

Selain itu,Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Fery Abraham mengatakan, kasus ledakan yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia ini, tetap ditangani pihaknya,lebih lanjut dijelaskan bahwa penanganan kasus ini tetap dilakukan di Polrestabes. Labfor Polri juga akan membantu kita melakukan olah TKP tuturnya.

Sedangkan menurut Kapolsek Biringkanaya, Kompol Azis Yunus,mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada lima saksi yang diperiksa,Lebih lanjut dijelaskan bahwa betul ada lima,diantaranya tetangga, korban selamat dan keluarga dari Hj Ramlah kata Azis Yunus.

Sejak dari kejadian tersebut kepolisian telah melakukan olah TKP,yang kedua kalinya di lokasi kejadian,gambaran di rumah lokasi kejadian, terdapat satu lubang berdiameter 40 cm dengan kedalaman 15 cm,yang diduga akibat ledakan.

Dijelaskan bahwa saat ini kondisi rumah yang memiliki satu kamar ini (tipe 36), luluh lantah, rata dengan tanah,sementara rumah sebelah kanan, milik Muh Jasman (60) rusak berat akibat tembok di lantai satu jebol,serta rumah milik Syarifuddin (56) yang berada di kiri (blok C11 no 12), dengan keadaan hampir ikut roboh, dimana hanya tersisa ruang tamu serta rangka atapnya yang masih bertahan.

Sementara belasan rumah lainnya, yang berdekatan dengan TKP mengalami retak pada tembok, plafon dan seng yang rusak, kaca jendela dan lemari pecah. Semua kerusakan tersebut, telah diindentifikasi oleh tim Inafis Polda Sulsel.

Personil Polda Sulselbar,sudah melakukan olah TKP,dari Tim gabungan yang diturunkan di TKP yakni diantaranya ; Satuan Gegana,Inafis dan Labfor,serta melakukan penggeledahan di tiga rumah lainnya.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa ketiga rumah tersebut adalah dua rumah milik Hj Ramlah di blok C6 no 8 dan C11 no 5, serta rumah milik Sania di blok C3 no 17.ungkapnya.

Sambung disampaikan bahwa di dalam rumah ada potusium, jenis pupuk urea yang biasa digunakan bahan bomdet. Dalam kantong plastik dan kardus. Ada juga sumbu yang sudah terikat kira-kira ada 10 ikat. Dan lem Perekatnya ada 20 buah. Detonator dalam tersimpan dalam plastik,” ungkap salah seorang penyidik dari Inafis.(Uli).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.