Spirit News.Com.- Penganggaran kan selama ini 1 Januari sampai 31
Desember, kurang pas kalau itu," kata Muhammad Nasir kepada wartawan di kantor Wakil
Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).
Sementara Menteri Ristek Teknologi dan Perguruan
Tinggi,Muhammad Nasir, berharap agar penganggaran dapat dilakukan lebih awal
sehingga pencairan dana, dan pelaksanaan pembangunan juga bisa dilakukan lebih
awal.
Lanjut disampaikan bahwa masalah percepatan
penganggaran itu ia sudah sampaikan langsung ke Wakil Presiden, dan menurutnya percepatan
itu bisa mendongkrak percepatan pembangunan infrastruktur.
Dia juga berharap agar dikeluarkan Peraturan Presiden
(Perpres), yang memungkinkan penganggaran dilakukan di bulan Oktober, November
dan Desember.
Sementara Kemenristek dan Dikti berkontribusi bagaimana
membangun perencanaan itu, mulai dari awal sebelum penganggaran dimulai.
Harusnya ada perencanaan dulu, tidak tiba-tiba tahun berjalan baru
dimulai," ujarnya.
Selain itu,Menteri Kordinator Perekonomian, Sofyan
Djalil, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa salah satu kendala
pembangunan infrastruktur adalah perencanaan yang kurang matang.
Lanjut dikatakan bahwa Pemerintah saat ini tengah
berupaya mendorong agar proyek yang akan dikerjakan dalam waktu dekat,
direncanakan dengan matang.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa perencanaan didahulukan
dulu, sehingga dana perencanaan bIsa dikeluarkan lebih dulu sehingga kalau
proyek 2016 dikerjakan, bulan-bulan September, Oktober, November itu sudah jadi
perencanaan,sehingga pada bulan Desember dilakukan tender, bulan Januari
langsung jalan,terangnya. (*).Sumber Berita Tribunnews.Com.