Spirit News.Com.- Madrasah di
Kabupaten Takalar menciptakan Branding Sekolah Tiap Kelas dengan desain yang
menarik dan berbeda disetiap kelas dan
keterampilan tersebut membuat suasana belajar di MIN Pattiro
Banggae semakin nyaman,dimadrasah ini siswa-siswi kelihatan sangat kreatif dengan
membuat desain.
Sementara
“ Desain ini kita rancang agar anak-anak tidak gampang bosan ke madrasah, dan
bisa memotivasi mereka untuk semakin rajin belajar dan naik kelas, “ ujar
Kepala Madrasah MIN Pattiro Banggae, Zulfikah baru baru ini.
Madrasah
yang terletak di pinggir pantai ini dulunya merupakan madrasah yang tidak
dilirik oleh masyarakat, dengan jumlah murid yang amat sedikit,namun setelah
bergabung dengan program USAID PRIORITAS dan menerapkan secara konsisten
pembelajaran aktif dan Manajemen Berbasis Sekolah, madrasah ini perlahan-lahan
mulai berbenah.
Untuk
menguatkan branding madrasah dan meningkatkan kualitas pembelajaran aktif,
secara kreatif mereka menata halaman menjadi lebih kaya akan sumber
belajar dengan taman, kolam ikan dengan pancuran, taman baca dan
lain-lain, setiap kelas juga didesain sedemikian rupa disesuaikan dengan
karakter anak didiknya.
Khusus
kelas satu,dengan tema yang diambil adalah kelas eksekutif,disebut
eksektutif, karena kelas ini ditata sedemikian rupa agar kelihatan mewah.
Lantainya diberi karpet, setiap mejanya diberikan taplak, pajangan ditata rapi
sedimikian rupa, dan perlengkapan lain seperti air minum dan sebagainya
tersedia di kelas.
Dikatakan
bahwa untuk membuat anak kelas satu,yang baru masukmadrasah langsung merasa
nyaman tinggal sehingga nyaman belajar,ini juga untuk promosi bagi calon
orang tua siswa yang mau memasukkan anaknya kesini,” ujar kepala madrasah.
Lebih
lanjut diharapkan agar lebih mendekatkan guru dan siswa-siswanya, maka
pembelajaran di kelas satu juga banyak dilakukan dengan melantai.
Sambung
disampaikan kelas dua disebut dengan kelas gambar bermakna, karena dipenuhi
dengan gambar-gambaryang merupakan hasil atau terkait dengan proses
pembelajaran.
Mozaik,
origami, gambar lingkungan, dan berbagai gambar menarik lain. “Ini karena pada
waktu menginjak kelas dua anak-anak suka menggambar. Kita berikan mereka media
ekspresinya disini,” ujar kepala madrasah.
Pada
kelas tiga dan empat, sudah bukan menggambar lagi. Anak-anak difokuskan
menguatkan ketrampilan prakaryanya. Prakarya yang banyak dibuat anak anak
adalah bunga, mobil, dan lain lain yang menghiasi sebagian besar kelas.
Kelas
lima disebut juga dengan kelas media,semua mapel di kelas ini memiliki media
alat peraga dan hasil karya siswa masing-masing. Media IPA seperti alat peraga
peredaran darah, IPS seperti Globe dan lain-lain.
Kelas
enam adalahkelas informasi tekhnologi (IT) atau kelas internet, karena
satu-satunya kelas yang difasilitasi internet,pencarian data untuk pembelajaran
langsung dengan mencari dari internet,manfaat variasi kelas semacam
ini bagi madrasahdirasa sangat signifikan.
Pertama
meningkatkan branding madrasah di mata masyarakat,Madrasah memiliki
karakter tertentu yang tertanam di benak masyarakat sehingga orang tua siswa
banyak tertarik menyekolahkan siswake madrasah ini.
Kedua,
guru menjadi terkonsentrasi dengan tema yang diusung sesuai dengan tingkatan
psikologi anak-anak. Ketiga, minat belajar dan kreatifitas anak juga semakin
meningkat. Keempat, anak juga terpacu untuk naik kelas, karena setiap tingkatan
kelas memberikan nuansa berbeda, “Banyak orang tua siswa akhirnya tertarik
masukkan sekolah ini, setelah melihat penataan kelas kami,” terang ujar. (Tiro).