Sejumlah
anak menyalakan lilin untuk berdoa dan mengenang Angeline saat acara A
Candlelight Memorial For Angeline di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Bali, 13
Juni 2015. Acara ini mengkampanyekan anti kekerasan terhadap anak. TEMPO.COM.
Spirit News.Com.-Kepala adat Desa
Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Made Remin, mengaku
keluarga Yvone pernah menggelar upacara syukuran di Vila Kakul yang berlokasi
di desa itu. Yvone adalah anak Margriet Christina Megawe, ibu angkat Angeline.
Angeline ditemukan tewas membusuk pada Rabu, 12 Juni 2015.dikutip dari
berita Tempo.com.
Acara
syukuran itu, menurut Remin, digelar sekitar dua pekan lalu atau persis sepekan
setelah Angeline dilaporkan hilang oleh keluarga Margriet pada 16 Mei 2015.
Sempat tak diketahui keberadaannya, Angeline akhirnya ditemukan polisi terkubur
dalam liang bersama tali penjerat dan boneka.
Dalam
kepercayaan adat, kata Remin, upacara yang digelar keluarga Yvone sebagai
bentuk syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. "Dia minta pecalang untuk
jaga," ucap Remin kepada Tempo, Jumat, 13 Juni 2015. Remin mengaku tak tahu
persis acara itu berlangsung, termasuk adanya Margriet dalam acara tersebut.
Meski masih berstatus saksi, peran Margriet masih menjadi teka-teki atas terbunuhnya Angeline, 8 tahun. Banyak pihak menduga Angeline tewas akibat pembunuhan berencana bermotif warisan keluarga.
Meski masih berstatus saksi, peran Margriet masih menjadi teka-teki atas terbunuhnya Angeline, 8 tahun. Banyak pihak menduga Angeline tewas akibat pembunuhan berencana bermotif warisan keluarga.
Motif
warisan keluarga di balik pembunuhan Angeline pertama kali diungkapkan Ketua
Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. "Dari awal, kami
menduga ada persekongkolan kejahatan yang dilakukan orang terdekat," tutur
Arist, Jumat lalu.
Tidak
ada informasi yang banyak disampaikan pihak Kepolisian Resor Kota Denpasar
terkait dugaan motif warisan ini. Sejauh ini, kasus ini baru menyeret tersangka
tunggal, Agus, dengan motif pemerkosaan yang berakibat pada pembunuhan.
Berdasarkan hasil
awak media penelusura
akhirnya jejak keluarga Margriet di Bali. Saat Margriet diperiksa di Polresta
Denpasar sejak Jumat,12 Juni 2015,dua anak Margriet, Yvone dan Christina, pun
turut dalam pemeriksaan,proses pemeriksaan berlangsung selam lima jam.(*).Sumber Berita Tempo.Com.