Spirit
News.Com.-Kementerian
Agama Prov. Sulsel menorehkan prestasi bergengsi di level Nasional, dimana
Peserta dari Sulsel menjadi Peserta Terbanyak Tahun 2015 ini yang lulus seleksi
calon peserta Penerima Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB)
secara Nasional mengalahkan Juara Bertahan yang selama ini dipegang oleh Jawa
Timur.
Sekedar Informasi bahwa
Kementerian Agama RI membuka Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2015. Beasiswa ini ditujukan bagi lulusan Madrasah
Aliyah binaan pondok pesantren jurusan IPA, IPS, Bahasa,dan Agama. Serta lulusan pondok pesantren
muadalah dan ponpes salafiyah.
Beasiswa santri tersebut
dapat dipergunakan untuk melanjutkan kuliah S1 di sejumlah perguruan tinggi
dalam negeri di tanah air, di antaranya Universitas Indonesia (UI) Depok, UIN Jakarta, UIN Malang, Institut
Pertanian Bogor (IPB) , Universitas Gadjah Mada,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS Surabaya) ,
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), serta sejumlah
perguruan tinggi Islam lainnya seperti UIN Sunan Ampel,
UIN Sunan Kalijaga, IAIN Wali
Songo, dan UIN Sunan Gunung Djati.
Tahun ini ada sekitar 300
kursi yang disediakan untuk beasiswa santri 2015. Santri yang mendaftar adalah
hasil seleksi administratif dari masing-masing ponpes. Peserta akan mengikuti
seleksi tertulis di masing-masing di setiap Kanwil Kemenag yang digelar sekitar
Mei 2015 lalu.
Dengan demikian sasarannya
adalah : a) Lulusan Madrasah Aliyah (MA) Tahun 2015 binaan Pondok Pesantren
jurusan IPA, IPS, Bahasa, dan
Agama. b) Lulusan Pondok Pesantren Muadalah (PPM) dan Pondok
Pesantren Salafiyah (PPS) Penyelenggara Paket C Tahun
2014 dan 2015. C). Masing-masing jurusan dapat memilih bidang program studi
pada perguruan tinggi yang sudah ditentukan.
Dikatakan bahwa khusus di
Sulsel Tahun ini,berhasil Meraih Tingkat Kelulusan Terbanyak di Seluruh
Indonesia yaitu 83 Orang dari 300 Kursi yang diperebutkan secara Nasional. Dan
ke-83 orang santri yang lulus tersebut berasal dari 18 Pondok Pesantren
Se-Sulsel dari berbagai Kabupaten Kota. Ini merupakan prestasi yang Luarbiasa
Kata. Ka. Kanwil Kemenag Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag, yang juga
mantan Kepala Bidang PD. Pontren ini.
Lanjut diungkapkan mulai dari
Grafik tiga tahun terakhir, memang Sulsel sudah memperlihatkan “Siri”nya,
ditahun 2013 Santri yang lulus sebanyak 27 Orang (3 orang diantaranya lulus di
Kedokteran), kemudian di tahun 2014, dari Sulsel lulus sebanyak 29 Orang (4
diantaranya di Kedokteran), dan Tahun 2015 ini, Sulsel meloloskan 83 orang dan
26 orang diantaranya lulus di Fakultas Kedokteran.
Sambung disampaikan bahwa PBSB ini menjadi salah satu moment bergengsi, karena setiap
santri yang lulus, Kuliahnya akan dibiayai full oleh Kementerian Agama sampai
Selesai, termasuk yang dianggap jurusan paling diincar seperti kedokteran,
dimana 1 orang santri yang lulus di Fakultas Kedokteran dibiayai oleh
Kementerian Agama 100 juta pertahun, ujar Wahid Thahir.
Lebih lanjut dijelaskan
bahwa ke 18 Pondok Pesantren yang berhasil meloloskan santrinya di program PBSB tahun 2015 ini sebagai berikut : 1. Al-Ikhlas Ujung Bone
: 23 Org 2. Pesantren An Nahdlah Makassar : 12 Org 3. DDI
Mangkoso Barru : 6 Org 4. Ummul Mukminin Makassar : 5 Org 5. DDI
Lil-Banat Pare-Pare : 5 Org 6. Al-Junaediyah Biru Bone : 5 Org 7. Nahdlatul
Ulum Maros : 4 Org 8. Ma’Had Manaailil Ulum Gowa : 4 Org 9. Al-Badar Pare-Pare
: 3 Org 10. Pesantren Tarbiyah Takalar : 3 Org 11. DDI
Baru-Baru Tangngae Pangkep : 3 Org 12. Darul I’Tisham Jeneponto : 3 Org 13.
As’Adiyah Dapoko Bantaeng : 2 Org 14. DDI Alliri
Tengngae Maros : 1 Org 15. AG.DR.KH.M.Sanusi Baco Maros : 1 Org 16. Immim Putra
Makassar : 1 Org 17. DDI Mattoanging Bantaeng : 1 Org
18. Al-Urwatul Wutsqaa Sidrap : 1 Org TOTAL : 83 Org.
Diharapakan bahwa semoga
dengan adanya program ini, diharapkan bisa meningkatkan motivasi bagi santriwan
dan santriwati kita di sulsel untuk lebih memacu diri dengan prestasi demi
prestasi, sehingga Santri Pondok Pesantren mampu memperlihatkan dirinya bahwa
Santripun Juga Bisa.
Ditambahkan bahwa program
ini juga menjadi cambuk bagi lembaga pendidikan Pondok Pesantren agar lebih
dini mempersiapkan sistem dalam lembaganya serta meningkatkan metodologi
pembelajarannya kepada santrinya, karena hal ini juga merupakan pertaruhan bagi
Pesantren kita di sulsel di level nasional. Harap Beliau. (Rs).Sumbar Inmas Kemenag Sulsel.