-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
PKS Pertanyakan Dengan Meminta Polri Lakukan Investigasi Meningkatnya Impor Senjata di Masa Pandemi COVID-19
PKS Pertanyakan Dengan Meminta Polri Lakukan Investigasi Meningkatnya Impor Senjata di Masa Pandemi COVID-19

PKS Pertanyakan Dengan Meminta Polri Lakukan Investigasi Meningkatnya Impor Senjata di Masa Pandemi COVID-19

Foto, Anggota Komisi I DPR, Almuzzammil Yusuf, saat meminta kepolisian melakukan investigasi terhadap impor produk senjata dan amunisi yang meningkat tajam di tengah pandemi COVID-19.

JAKARTA, ONLINE-SPIRIT.COM.-  Inilah rekasi Anggota Komisi I DPR-RI, Almuzzammil Yusuf, saat meminta pihak Kepolisian melakukan investigasi terhadap impor produk senjata dan amunisi yang meningkat tajam di tengah pandemi COVID-19 ini, sebab hal ini simpang siurnya informasi tersebut bisa meresahkan masyarakat.

Dia juga menegaskan bahwa ini harus ada investigasi dari pihak kepolisian dan diekspose publik simpang siur berita yang telah beredar dan meresahkan tersebut, ujar Almuzzammil Yusuf  sesuai yang dikutip dari SINDOnews. Com, Pada Hari Rabu Tanggal 20/5/2020.

Selain itu, dikatakan pula  “Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS)”, bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Polri berwenang untuk memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam, Perasaan aman damai dan penegakan hukum yang terkendali perlu selalu disebarkan di tengah publik, pungkas Legislator asal Dapil Lampung I ini.

Sambungnya menuturkan bahwa hal ini, sekadar diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 April 2020 melaporkan bahwa impor produk produk senjata dan amunisi serta bagiannya meningkat tajam pada Maret 2020.

Diakhir keterangannya juga mengungkapkan bahwa sepanjang bulan Maret dalam laporan BPS, nilai impor senjata mencapai USD187,1 juta atau naik hingga 7.384% dibandingkan dengan Februari 2020 yang hanya USD2,5 juta., terangnya. (*/Sumber berita, dpr.go.id/Sindonews.com).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.