-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Amien Rais Tak Mau Berkomentar
Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Amien Rais Tak Mau Berkomentar

Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Amien Rais Tak Mau Berkomentar

Foto, Amien Rais, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN).

Jakarta, SpiritNews.com.- Amien Rais, Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, belum mau berkomentar soal pertemuan Jokowi Prabowo, dua Capres Pada Pilpres Tahun 2019 itu, bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Pukul 10.07 WIB, Pada Hari Sabtu Tanggal 13/7/2019.

Sementara menurutnya hanya akan memberikan pernyataan setelah saya membaca surat Pak Prabowo, kata Amien Rais, soal pertemuan Jokowi dengan Prabowo, seperti yang beritakan Antara, Liputa6.com, Pada Hari Sabtu, dia mendapatkan amplop tertutup berisi surat dari Prabowo. Namun, dia belum sempat membacanya karena surat itu ada di kediamannya di kompleks Taman Gandaria, Jakarta Selatan.

Dia juga menuturkan bahwa dirinya diberi tahu ajudan saya Pak Ismail, 'Pak itu Pak Prabowo, mengirim surat amplop tertutup sepertinya agak tebal, mungkin dua lembar, Amien menilai Prabowo Subianto dan kubunya lebih terhormat bila berada di luar pemerintahan ini bertujuan agar ada pengawasan terhadap pemerintah selama 5 tahun ke depan, katanya.

"Tentu sangat indah kalau kubu Prabowo itu di luar, juga terhormat. Untuk mengawasi 5 tahun ke depan," kata Amien di sela menerima kunjungan pengurus DPW PAN Jawa Tengah di kediamannya, Jalan Pandean Sari, Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Sabtu (13/7/2019

Menurut dia, apabila kubu Prabowo bergabung dengan pemerintah, tidak akan ada lagi yang mengawasi. Baginya, demokrasi akan mati apabila seluruh suara di DPR sama dengan suara di eksekutif.

"Soalnya kalau pada bergabung, nanti tak ada lagi yang mengawasi. Nanti suara DPR sama dengan suara eksekutif. Itu pertanda lonceng kematian demokrasi. Di mana pun seperti itu," kata Amien, Demokrasi, lanjut dia, akan mengalami musibah berat dan sulit bangkit jika parlemen sudah menjadi jubir eksekutif.

"Maka, demokrasi mengalami musibah yang paling berat dan tidak bisa bangkit kembali kalau kedua kekuatan eksekutif dan legislatif jadi satu. Yudikatifnya juga mengamini (maka) game it's over," ujar Amien Rais, (*) sumber berita Liputan6.com.

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.