-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Kasus Demo Anarkis,Polsek Polut Dinilai Lamban
Kasus Demo Anarkis,Polsek Polut Dinilai Lamban

Kasus Demo Anarkis,Polsek Polut Dinilai Lamban

Photo,Kerusakan SMAN 6 Takalar,akibat aksi anarkis sekelompok siswa.

SpiritNews.com.- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)  6 Takalar (eks SMAN 1 Polut) telah terjadi aksi demontrasi anarkis,berujung melakukan pengrusakan beberapa fasilitas umum disekolah tersebut,itu dilakukan oleh sekelompok siswa,Pada hari senin, 27 Februari 2017 sekira jam 09.00 wita.

Sementara dalam aksi tersebut,mereka menuntut dan memaki-maki salah seorang guru yang juga sebagai Ketua Komisi Penegakan Kedisiplinan Drs. Sahabuddin Nur,karena mereka menganggap bahwa cara penegakan disiplin sangat berlebihan.

Merekan berharap agar Drs.Sahbuddin Nur diganti atau dipindahkan ke sekolah lain,karena sangat keterlaluan dalam menangani siswa,sepatu dan rambut tidak mengganggu proses belajar mengajar” kata salah seorang peserta demonstran yang tidak mau disebut namanya.

Selain itu pada aksi tersebut Polsek Polut dan dibantu oleh Personil Polres Takalar yang dipimpin langsung oleh Kapolres takalar turun langsung mengamankan aksi anarkis tersebut dan sempat mengamankan 25 orang pendemo.

Pada kesempatan Kepala Sekolah mengaku dan mengatakan sangat menyayangkan karena tak satupun pendemo yang ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya padahal telah merusak fasilitas sekolah dengan cara melempar kaca dan atap gedung sekolah dengan batu dan beberapa motor pegawai rusak” kata Kepala Sekolah Dra. Nur Ida Djalil.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa sudah empat hari pasca demo pihak kepolisian belum mengambil langkah yang berarti dalam hal penanganan demo anarkis tersebut.

Dia juga mengakui kalau polisi itu,sangat lamban dan tidak memahami perasaan guru dan pegawai disekolah kami, padahal pihak sekolah telah melayangkan surat laporan kejadian” kata salah seorang guru yang tidak mau disebut namanya.

Berdasarkan Informasi sebagian besar guru mengancam akan mogok mengajar apabila pihak kepolisian tidak mengambil tindakan kepada para pendemo dan tidak menangkap aktor intelektual yang disinyalir dari kalangan internal sekolah sendiri.(*).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.