Sementara hal itu, diharapkan agar memasukkan wartawan dalam kelompok masyarakat yang mendapat fasilitas jaringan pengaman sosial, khususnya wartawan profesional (yang telah tersertifikasi) dari media di daerah, tulis Dewan Pers dalam pernyataan resminya, Pada Hari Senin, Tanggal 6 April 2020.
Selain itu, Dewan Pers juga meminta agar media memiliki informasi yang selaras dengan informasi yang dimiliki pemerintah, oleh karena itu, menurut Dewan Pers, diperlukan adanya proses saling mengecek dan menguatkan.
Menurutnya “Perang terhadap Covid-19 itu membutuhkan peran serta media dalam menyajikan informasi yang layak dipercaya, dikutip website resmi dewan pers, media online NONSTOPNEWS.ID, Media selayaknya menjadi tuan rumah perjernih informasi bagi publik,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Dewan Pers juga mengusulkan agar pemerintah memberi stimulus pada perusahaan pers berupa subsidi pembelian bahan baku (kertas) dan atau langkah pemberian keringanan pajak dan stimulus ini khususnya bisa diberikan kepada media cetak di daerah yang kian terpuruk akibat menguatnya dolar AS terhadap rupiah.
Lebih jelasnya disampaikan bahwa dengan kondisi ini memicu kenaikan harga kertas. Di lain pihak perusahaan pers juga menghadapi menurunnya pendapatan dari iklan dan berkurangnya pembeli/pembaca, serta naiknya biaya operasional,” kata Dewan Pers.
Kita telah melihat siaran siaran di media massa baik elektronik maupun cetak termasuk media sidebar, mereka telah menunjukkan peran aktifnya dalam membantu memerangi Covid-19 dan akan terus melanjutkan partisipasi sampai Indonesia terbebas dari Covid-19, diakhir keterangannya Dewan Pers menyatakan akan terus mendorong upaya tersebut. (*/nonstopnews.id).
