-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Wakapolda Sulsel,Tekankan Kembali Sikap Kebhinnekaan Didebat Kandidat Ketum PB PMII
Wakapolda Sulsel,Tekankan Kembali Sikap Kebhinnekaan Didebat Kandidat Ketum PB PMII

Wakapolda Sulsel,Tekankan Kembali Sikap Kebhinnekaan Didebat Kandidat Ketum PB PMII


Photo,Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Pramono,saat memberikan materi di debat kandidat Ketum PB PMII dan Ketua Korpri PB PMII,masa Khidamat 2017 -2019, Pada Hari Selasa Tanggal 28/02/2017.

SpiritNews.com.- Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono, Msi memberikan Materi dalam kegiatan Pra Kongres dan Debat Kandidat Bakal Calon Ketua Umum PB PMII dan Ketua KORPRI PB PMII masa Khidmat 2017 - 2019,Pada Hari Selasa Tanggal 28/02/2017.

Brigjen Pol Gatot Pramono,dalam materinya mengusung tema Peran dan kebijakan Polri dalam Menjaga Kebhinnekaan,pada kesempatan Wakapolda menjelaskan tentang proses terbentuknya Negara Indonesia dengan Kebhinnekaannya melalui perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan beraneka ragam suku, ras,adat,budaya,agama,pulau,bahasa dengan dasar 4 pilar Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka tunggal ika.

Wakapolda melanjutkan bahwa Faktor yang mempengaruhi Kebhinnekaan terbagi 2 yaitu Faktor Internal dimana Indonesia didominasi Masyarakat low class, dan yang kedua Faktor eksternal dimana secara politik international dunia adalah Anarkhi, siapa yang kuat dia yang menang.

Sementara diungkapkan pula bahwa dengan Kondisi saat ini memiliki potensi kerawanan yang sangat tinggi (konflik Perpecahan) oleh karena itu kondisi yang diharapkan perbaikan dan perubahan, utamanya dalam hal penguasaan Ekonomi,ungkap Gatot.

Gatot melanjutkan bahwa sehubungan Demokratisasi dan perkembangannya, sejak berakhirnya jaman orde baru suka atau tidak suka muncullah Demokrasi Liberal, secara positif check balance dan peran rakyat menguat namun secara negatif menguatnya primordialisme, kebebasan yang kebablasan, belum dewasa dalam berdemokrasi dan desintegrasi.

Dikatakan bahwa dari kondisi itu semua kita mempunyai tantangan keberagaman, Globalisasi memunculkan persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru disertai memudarnya nilai luhur kebangsaan,"lanjut Gatot

Selain itu Gatot menjelaskan bahwa Media Sosial sebagai bagian dari tantangan keberagaman dalam hal ini memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan media konservatif, karena siapa saja bisa menjadi pemilik media, jurnalis, penulis yang dapat men share apa saja yang diinginkan.

Lebih lanjut Brigjen Pol Gatot Pramono,menuturkan bahwa dalam hal ini peran elemen masyarakat,dimulai dari lembaga pendidikan dengan menanamkan sejak dini bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan, namun harus menjadi kekuatan yang saling melengkapi,lanjut Gatot.

Wakpolda Gatot, menambahkan Tomas toga dan Toda membangun kesadaran dan memberikan arahan, contoh serta tauladan dalam kehidupan yang penuh dengan keharmonisan dan toleransi,mari kita bersama sama menekankan kembali sikap kebhinnekaan dalam diri kita, dan menghargai keberagaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia,tambah Wakapolda.(*).


Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.